Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ketika Kita Merasa Tingkah Anak Sangat Menyusahkan

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Oct 2017 13:01 WIB

Pernahkah Bunda berada dalam situasi anak bertingkah sehingga merasa mereka begitu menyusahkan?
Ilustrasi emosi ibu/ Foto: Thinkstock
Jakarta - "Kamu kok nyusahin Bunda banget sih. Malu nih kalau kamu teriak-teriak begini." Kalimat itu pernah saya dengar, terlontar dari bibir merah jambu seorang bunda, saat kami sama-sama sedang belanja di minimarket.

Saat itu si anak yang usianya sekitar tiga atau empat tahun, menangis keras sambil berguling-guling di lantai. Tangannya membawa aneka snack dan cokelat. Rupanya si kecil ingin dibelikan aneka jajanan, tapi tidak diizinkan oleh bundanya. Tentu saya nggak tahu pasti alasannya, apakah karena bundanya nggak bawa uang yang cukup atau memang aturan di keluarga mereka jajanan semacam itu adalah 'terlarang'.

Anak menyusahkan orang tuanya? Hmm, mungkin kadang kita berpikir seperti itu di saat-saat tertentu. Saat kita sedang capek dan anak ngompol sembarangan. Saat kita begitu lelah, sementara si kecil menumpahkan makanannya.

Baca juga: Bisa Dicoba Nih Bun, Cara Unik untuk Tenangkan Bayi Rewel

"Kita sebagai orang tua sering kali expecting the best of them. Padahal anak merengek bukan karena ingin menyusahkan hidup kita. Tapi mereka punya kebutuhan tertentu," ujar psikolog dan praktisi pendidikan, serta penggagas organisasi Keluarga Kita, Najelaa Shihab, dalam kegiatan berbagi cerita tentang 'Keluarga Kita' di Gordi HQ, Jl Jeruk Purut, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Tanpa kita sadari kita sering meminta diri kita dimengerti oleh anak yang usianya masih sangat belia. Seorang anak yang bahkan belum bisa berkomunikasi dengan baik. Maka itu, ketika mereka bersikap tak seperti yang kita harapkan, maka kita marah dan merasa disusahkan oleh tingkah anak-anak.

Oke, ketika anak tantrum, kita perlu banget memahami apa penyebab anak tantrum. Kita perlu menerapkan cara bijak agar anak tidak menggunakan tantrum sebagai 'senjata' agar semua permintaannya dipenuhi. Tapi kita harus menjaga benar jangan sampai kita sebagai orang tua ikut tantrum saat anak tantrum.

"Kita perlu belajar loving the worst of them unconditionally. Masalah itu adalah bagian dari keluarga. Kalau kita selalu dapat yang enak terus, itu nggak mungkin. Kita perlu bekajar mencintai dan menerima tanpa drama," sambung perempuan yang akrab disapa Ella ini.

Baca juga: Foto: Ekspresi Marah Balita yang Justru Kelihatan Lucu

"Kita perlu belajar mengelola emosi dan mendukung anak di saat susah. Karena anak sering kali butuh kita saat mereka susah," imbuhnya.

Bagi anak, orang tua adalah tempat teraman. Jika kita tidak bisa menyediakan keamanan dan kenyamanan bagi anak, tentu hidupnya menjadi sangat kosong. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda