Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Nggak Usah Baper, Bun, Saat Lihat Postingan Orang Lain di Instagram

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 13 Nov 2017 19:14 WIB

Kadang, cuma melihat postingan teman di Instagram kita jadi baper. Merasa kita nggak seberuntung teman itu.
Postingan indah di Instagram bikin baper/ Foto: Instagram Iburakarayi
Jakarta - Hadirnya media sosial bikin kita mudah melihat apa yang sedang dilakukan orang lain tanpa perlu menanyakan kabarnya lebih dulu. Tuh lihat saja di Instagram, sudah seperti diari. Nggak cuma foto tapi juga kisah-kisah di balik foto itu.

Kadang kita terinspirasi postingan seorang teman yang rajin membuat kreasi makanan untuk anaknya ataupun rajin membuat mainan untuk anaknya. Tapi ketika kita yang mencoba kok nggak sebagus postingan orang lain ya. Yang lebih nyesek nih, kita sudah capek-capek bikin mainan, anak kita nggak tertarik memainkannya.

"Saya memang sering posting yang bagus-bagus di Instagram. Tapi itu bukan berarti saya nggak pernah bosen, nggak pernah ngeluh. Sama juga seperti yang lain, tapi di Instagram kan nggak saya tampilkan detik per detik bagaimana saya dan anak-anak," ujar Husna Ika Putri Sari saat ngobrol dengan HaiBunda.

Perempuan yang akrab disapa Iput ini adalah ibu dua anak bernama Raka dan Rayi. Melalui akun Instagram @iburakarayi, Iput sering memposting keseharian anak-anaknya dalam bermain. Ya, Iput memang rajin membuat berbagai aktivitas untuk anaknya.



"Suka ada yang nanya gimana jadi ibu yang sabar seperti saya. Padahal saya juga kan nggak sesabar yang dipikirkan. Kalau anak-anak, juga ada yang baik dan ada dramanya juga. Yang saya posting di Instagram itu cuma secuplik dari 24 jam bersama anak-anak. Masih ada drama yang tidak saya tampilkan," papar Iput.

Iput mengakui dirinya terkadang nggak sabar dan emosian. Terkadang anaknya juga tantrum seperti balita-balita lainnya. Kedua anak Iput saja satu sama lain berbeda, tentu nggak bisa juga disamakan dengan anak-anak ibu-ibu lainnya.

Oke, Iput memang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama anak-anak. Tapi dia mengakui nggak akan bisa leluasa berkegiatan dan main bareng anak-anak kalau pekerjaan di rumah masih menumpuk. Untuk mengatasinya, Iput pun meminta bantuan asisten rumah tangga yang pulang pergi alias tidak menginap.

"Ada yang tanya kok masih bisa bikin mainan buat anak, bisa ini itu. Jadi nggak seperti yang terlihat di Instagram. Saya butuh bantuan orang lain untuk bisa berkegiatan sama anak-anak," tambah Iput.

Iput, penggagas Bikin-bikin di Taman/Iput, penggagas Bikin-bikin di Taman/ Foto: Nurvita Indarini


Bermain Bersama Anak

Iput sendiri merupakan orang yang memang suka bikin kerajinan tangan sejak kecil. Karena itu sampai saat ini dia tetap konsisten menjalankan hal yang disukainya. Apalagi kalau karyanya yang berupa mainan anak memang disukai anak-anaknya, wah pasti jadi kebanggaan tersendiri.

"Membuat mainan ini bisa menunjukkan perhatian kita ke anak. Tapi tiap keluarga punya kondisi masing-masing. Jadi perhatian kan nggak harus dengan bikin mainan. Main saja sama anak bisa jadi bentuk perhatian kita, mainan apapun," lanjut Iput.

Karena main bersama anak bisa jadi bentuk quality time lho. Bingung mau main apa? Bisa main hompipah, main tebak kata, main pasir, apapun. Jadi nggak perlu kita beli mainan dulu buat dimainkan bersama anak.



"Yang penting saat kita main sama anak, hati kita sepenuhnya di situ. Nggak sambil lihat hape, buat mainan, sibuk memfoto atau mengambil video. Kalau mau memfoto dan memvideokan secuplik saja ya, setelah itu, ayo main sama anak. Soalnya kalau sibuk foto dan video, lalu kita jadi nggak observasi anak, sama saja bohong," papar perempuan yang kini tinggal di Surabaya ini.

Iput juga penggagas kegiatan Bikin-bikin di Taman. Ini merupakan ajang berkumpulnya para ibu untuk belajar sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan ini dilakukan Iput karena banyaknya pertanyaan para ibu yang mampir di Instagram-nya untuk bertanya mainan apa yang cocok untuk anak dengan usia tertentu. Beruntung Iput juga punya pendidikan psikologi, sehingga dia punya cukup bekal untuk menularkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda