Jakarta -
Lihat postingan teman yang memperlihatkan stok air susu ibu (ASI) penuh se-freezer, kita yang nggak seberuntung itu kadang suka
baper. Atau jadi baper ketika melihat teman yang sering main sama anaknya, sementara kita nggak bisa melakukannya karena sibuk kerja.
Kadang postingan teman di media sosial macam Instagram bikin baper ya. Suka jadi sedih kenapa ya kita nggak bisa mendapat atau melakukan sesuatu seperti yang teman kita lakukan.
Misalnya seperti dituturkan Anggie. Ibu satu anak ini mengaku beberapa kali suka baper saat melihat foto freezer yang penuh dengan ASI perah. Sementara di freezer Anggie, ASI perahnya nggak sebanyak itu.
"Sedih sih, tapi untungnya aku bisa memotivasi diri untuk lebih teratur pumping ASI. Akhirnya sih berapapun yang didapat ya disyukuri," ujar Anggie.
 Anggie terkadang baper juga saat melihat postingan temannya di medsos/ Foto: dok HaiBunda |
Anggie terkadang juga merasa
baper saat melihat postingan anak selebriti yang terlihat sangat pintar dan tumbuh kembangnya cepat. Tapi lagi-lagi Anggie berusaha melihat hal itu dari sisi yang lebih positif.
"Aku jadi rajin baca kalau bayi berapa bulan itu perkembangannya apa, anak aku udah bisa apa. Akhirnya mengubah baper jadi ke yang lebih sebagai pengigat aja sih," sambungnya.
Kehadiran media sosial, termasuk Instagram, memfasilitasi banget siapapun yang ingin eksis. Lebih dari itu, media sosial juga bisa jadi semacam penyimpan kenangan dan media berbagi. Karena jadi semacam etalase, wajar banget jika kita memilih foto terbaik untuk di-upload. Tapi Bun, ingatlah bahwa kenyataan sering kali nggak seindah Instagram.
"Di sebelah foto indah sensory bin buatan saya, radius beberapa meter biasanya ada tumpukan 'acak-acak', muka Ibu dan anak belepotan," ujar Elvina Lim Kusumo, founder IndonesiaMontessori.com (IMC) dalam salah satu postingannya di Instagram.
Ya, Vina, demikian dia biasa disapa, sering menggunggah ide montessori untuk anak di Instagram-nya. Nah, foto-foto yang di-upload Vina pun tampak rapi dan sempurna. Tapi ternyata itu karena versi berantakannya nggak ikut dijepret kamera.
"When we are lucky we took a 'good enough' pictures to be posted, sometimes....just sometimes....hahahaha karena ribuan lainnya masuk ke 'delete' di HP," imbuh Vina.
Jadi pesan moralnya kalau kita, ibu muda yang baper melihat postingan teman yang terlihat begitu sempurna, itu hanya karena versi gagalnya nggak ikut tampil aja. Di balik foto freezer yang penuh ASI, bisa jadi ada cerita perjuangan memerah ASI yang 'berdarah-darah'.
Kalau kita terinspirasi artis atau selebgram dalam melakukan kegiatan parenting, namun gagal dalam eksekusi, jangan keburu sedih ya, Bun. Karena di balik video kepintaran anak menyanyi, ada versi gagal yang nggak di-upload. Di balik foto kepintaran anak melakukan sortir benda-benda atau bahkan di balik cerita balita yang terampil membantu pekerjaan di rumah, ada versi gagal yang memang tidak ditampilkan.
"Kalau lihat postingan sosmed orang lain, anggap enteng aja Moms," pesan Vina yang juga penulis buku 'Real Mom Real Journey' ini.
(Nurvita Indarini)