Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Pria yang Merasa Hidupnya Berubah Setelah Mengadopsi 8 Anak

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Selasa, 21 Nov 2017 12:33 WIB

Ini kisah seorang pria yang mengaku hidupnya berubah ketika mengadopsi anak.
Ilustrasi ayah bersama anak-anaknya. (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Indiana, AS - Awalnya, pria bernama Mike Berry ini merasa 'cukup' ketika dia menikah sama pujaan hatinya. Tapi, takdir berkata lain. Jalan hidup Mike berubah ketika dia memutuskan jadi ayah dari nggak cuma satu anak, tapi delapan anak.

"Satu hal yang perlu diketahui. Saya tidak 'membuat' delapan anak ini secara biologis karena mereka saya adopsi. Setelah menikah sama Kristin, saya rasa kami berdua aja cukup. Syukurlah semua rencana saya berubah karena nyatanya sekarang saya nggak bisa membayangkan bagaimana hidup saya tanpa anak-anak ini, hancur, karena saya nggak bisa bayangin hidup saya gimana tanpa anak-anak ini," ungkap Mike, dilansir Babble.

Lewat blog yang dia kelola bareng Kristin, confessionsofanadoptiveparent.com, Mike membagikan perubahan yang dia alami setelah jadi ayah dari delapan anak angkatnya. Setelah punya anak, meskipun anak angkat, Mike dan Kristin mengaku dia jadi pribadi yang lebih baik. Cara pandangnya terhadap orang lain termasuk perbedaan masing-masing. Mike juga berpikir kalau dunianya jadi lebih besar setelah mengadopsi anak-anak. Nggak cuma itu, punya anak adopsi juga bikin Mike mencintai dari hati nih, Bun.

Maksudnya? "Saya punya pandangan yang cukup dangkal tentang kehidupan dan saya nggak pernah berpikir bisa mencintai manusia lain yang bahkan bukan darah daging saya," tutur Mike.
Mike cinta banget sama anak-anak angkatnya. Menurut Mike, cinta nggak bergantung pada DNA atau faktor biologis tapi pada apa yang kita pilih dengan hati. Setuju, Bun?

Sebelum mengadopsi anak, Mike mengaku dirinya termasuk orang yang cukup egois. Benar-benar egois lho, Bun. Kata Mike, dia cuma memikirkan dirinya sendiri, nggak peduli sama orang lain. Perjalanan sampai akhirnya Mike mengadopsi anak nggak mudah. Awalnya, dia sempat menolak mengadopsi anak. Apalagi, dia berpikir kehadiran anak cuma mengganggu hidupnya aja.

Tapi perspektif Mike berubah setelah dia memutuskan mengadopsi anak. Soalnya, setelah jadi seorang ayah Mike sadar kalau dia hidup bukan hanya untuk memikirkan dirinya aja. Kini, meski Mike punya 8 anak dan itu adalah anak adopsi, dia merasa punya keluarga yang sebenarnya. Padahal, sebelumnya Mike punya pemikiran kalau nggak ada hubungan darah mungkin hubungan keluarga cuma sekadar omongan saja.

"Secara biologis saya dan istri tidak punya hubungan darah tapi kami menikah. Begitu juga ke anak-anak namun mereka tetap memanggil saya ayah dan saya tentu saja mengakui mereka sebagai putra dan putri saya. Mengadopsi anak terus membuat saya menjadi manusia yang lebih baik dan tetap mencintai anak-anak saya secara utuh," ungkap Mike.

Bicara soal mengasuh anak angkat, memang ada beberapa pasangan yang lebih memilih mengangkat anak layaknya Mike dan Kristin. Tapi apa yang harus dilakukan oleh orang tua ketika ia mengasuh anak angkat? "Sebenarnya intinya tidak perlu ada perbedaan perlakuan antara anak kandung dan juga anak angkat," ujar prikolog Efnie Indrianie MPsi, dikutip dari detikhealth.

Psikolog yang akrab disapa Pipin ini mengatakan, hal terpenting adalah komitmen dari orang tua yang ingin mengadopsi anak. Contohnya, ketika si anak angkat melakukan kesalahan, sebaiknya si anak nggak perlu disindir kalau dia bukan anak kandung.
(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda