Los Angeles -
Melihat
Gwyneth Paltrow saat ini bisa dibilang dia adalah ibu yang happy dan menikmati banget perannya sebagai orang tua dari Moses (12) dan Apple (13). Tapi tahu nggak, Bun, Gwyneth juga pernah mengalami depresi pasca melahirkan lho.
Kepada ibunya Blythe Danner dalam Goop podcast 'Gwyneth x Blythe: On Mothers and Daughters', Gwyneth menceritakan dirinya benar-benar berada di hari yang kelam setelah melahirkan Moses 12 tahun lalu. Buat Gwyneth, ini adalah hal yang bikin dirinya shock karena dia nggak pernah berpikir akan jadi ibu yang mengalami depresi pasca melahirkan.
"Saat melahirkan Apple, itu jadi pengalaman luar biasa buat saya. Makanya saat melahirkan Moses saya terkejut bisa mengalami depresi pasca melahirkan. Ya, karena saya pikir pengalaman melahirkan anak pertama bisa terulang pada kelahiran anak kedua," kata aktris 45 tahun ini dikutip dari Today.
Memang, sebagai ibu Gwyneth Paltrow sering berbagi tentang kesehariannya, Bun. Gwyneth juga nggak segan berbagi dengan ibu lain soal pengalamannya mengalami depresi pasca melahirkan. Kata Gwyneth, depresi pasca melahirkan yang dia alami tahapnya masih rendah. Sehingga Gwyneth nggak perlu dirawat di RS, Bun.
"Tapi ini adalah sesuatu yang sangat melemahkan dan membuat saya malu. Padahal, seharusnya kondisi ini nggak kita alami," ujar
Gwyneth Paltrow kepada Entertainment Tonight. Hmm, apa yang dirasakan Gwyneth saat mengalami depresi pasca melahirkan?
Gwyneth bilang dia merasa kayak zombie, Bun. Dia sulit mengidentifikasi perasaan dan emosinya kemudian merasa nggak terhubung dengan bayi Moses dan si kakak, Apple. Saat itu, yang Gwyneth rasa adalah dirinya merupakan sosok ibu yang mengerikan.
Mantan suami Gwyneth, Chris Martin-lah yang ngeh dengan perubahan perilaku Gwyneth hingga akhirnya Gwyneth Paltrow mendapat penanganan. Berdasarkan pengalamannya, Gwyneth bilang depresi pasca melahirkan adalah kondisi yang memiliki tingkat keparahan berbeda untuk setiap wanita. Soalnya, sebelumnya Gwyneth pernah berpikir depresi pasca melahirkan bikin ibu menangis terisak tiap hari dan nggak bisa bersosialisasi dengan orang lain.
"Tapi ternyata berbeda pada tiap orang dan seringkali nggak terdeteksi. Maka dari itu sebagai wanita penting bagi kita untuk membicarakannya," ujar
Gwyneth Paltrow.
(rdn)