Jakarta -
Bunda pernah mendapat
nyinyiran dari orang lain? Hiks, sedih ya kalau hidup kita dinyinyiri, padahal kita sendiri jaga banget mulut dan jempol untuk nggak mudah menyinyiri orang lain.
Nah,
nyinyiran cukup menarik perhatian putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, rupanya. Sehingga Kahiyang menulis tentang nyinyiran di caption unggahan fotonya di Instagram dengan kemasan unik. Jadi Kahiyang seolah sedang memberitahukan dongeng tentang nyinyiran pada anak di kandungannya.
"Hai, anakku, ada dongeng baru nih buat kamu. Besok kalau kamu udah dewasa dan udah tau tetang sosmed, jangan jadi tukang nyinyir ya. Buatmu sesederhana itu sebenernya ucapanmu, tapi dampaknya? Bisa jadi luar biasa buat yang kamu nyinyir," tulis Kahiyang.
Kahiyang juga berpesan pada anak dalam kandungannya jika suatu saat ada orang menyinyiri anaknya, sebaiknya dibalas dengan senyum saja. "Itung-itung ngurangin dosamu, Nak," imbuhnya.
Sebelumnya, Kahiyang juga pernah posting dengan caption senada. Kepada sang buah hati, Kahiyang bercerita suatu kali dirinya menulis 'body karung beras' yang kemudian berimbas pada bullying. Banyak yang menyangka Kahiyang nggak bersyukur karena diberi anugerah kehamilan.
Padahal menurutnya istilah itu tidak dilontarkan dengan serius. "Padahal jauh sebelum ada kamu, body ibumu ini emang kayak karung beras saking padat merayapnya, komen diet pelangsing pun menyerang," tutur Kahiyang.
Hmm, sekarang ini nggak cuma mulut yang harus dijaga, tapi jempol juga ya, Bun. Maklum perkembangan media sosial bikin kita jadi terasa lebih dekat, bahkan bisa terhubung langsung dengan para public figure. Nggak cuma itu, apa yang kita tulis di dunia maya juga bisa dibaca banyak orang, nggak cuma di satu negara, tapi juga masyarakat dunia.
Ya, hati-hati bercakap dan bertindak karena perilaku kita bisa ditiru oleh anak. Jika kita terlalu mudah nyinyir, dan anak-anak mencontoh kita, maka nantinya anak-anak akan tumbuh sebagai orang yang mudah men-judge apapun yang tidak sesuai dengan dirinya, plus mereka akan merasa jadi sosok paling benar.
Psikolog anak dari Tiga Generasi, Fathya Artha Utami, bilang anak bisa mempelajari sesuatu dari memperhatikan pola yang ditunjukkan orang tua ke dia, termasuk gimana kita ketika membicarakan seseorang.
"Agar anak nggak nyinyir, maka kita sebagai orang tuanya juga harus membuang jauh-jauh kebiasaan nyinyir ini. Sebaliknya, kalau ada orang yang berbeda, utamanya secara fisik, kita bisa mengajarkan anak untuk berempati," ujar psikolog anak, Ajeng Raviando.
(Nurvita Indarini)