Jakarta -
Perubahan hormon bisa bikin ibu yang baru melahirkan gampang baper. Karena itu bagi ibu baru seperti
Kahiyang Ayu, nggak perlu dengar komentar orang lain yang kadang bikin down ya.
Nah, berikut ini beberapa ucapan 'toksik' yang sering dilontarkan pada ibu yang baru melahirkan ini nggak perlu didengar.
1. Bayinya Kok Beruntusan?
 Komentar bagi Ibu Baru Seperti Ini Jangan Didengar/ Foto: Dani Irawan |
Bagi beberapa ibu baru mungkin kaget saat mendapati wajah bayinya beruntusan. Apalagi kalau ada celetukan dari orang yang menjenguk bayi kita, "Lho kok bayinya beruntusan?"
Seketika jadi sedih. Mungkin
bayi kita adalah satu-satunya bayi yang beruntusan. Apakah beruntusan ini normal? Duh, langsung kepikiran. Padahal beruntusan pada bayi baru lahir itu normal.
"Beruntusan itu sebenarnya jerawat yang muncul akibat adanya pengaruh hormon ibu dalam tubuh
bayi," tutur dr Rini Sekartini, SpA(K), konsultan tumbuh kembang dari RSCM, dikutip dari detikHealth.
2. Bayinya Nangis Terus, ASI-nya Dikit Tuh Komentar bagi Ibu Baru Seperti Ini Jangan Didengar/ Foto: thinkstock |
Sedang repot-repotnya menenangkan si bayi yang sedang menangis, eh ada komentar dari orang, "Bayinya kok nangis terus, pasti ASI-nya dikit tuh." Hmm, langsung kepikiran deh dan bikin baper.
Tenang, Bun, bayi nangis nggak melulu karena lapar, bisa jadi karena bosan, lelah, nggak nyaman, dan sebagainya. Kalau khawatir dengan kecukupan ASI-nya, coba perhatikan popok bayi, Bun.
Jika bayi kurang ASI maka penggantian popoknya kurang dari enam kali sehari. Karena normalnya bayi akan membasahi popoknya 6-8 kali sehari. Warna urine yang kuning pekat, bahkan kemerahan dan berbau tajam adalah tanda kurang ASI. Termasuk kotorannya, jika kurang ASI biasanya keras, kering, dan berwarna hijau.
3. Jangan Digendong Terus, Nanti Bau Tangan Komentar bagi Ibu Baru Seperti Ini Jangan Didengar/ Foto: thinkstock |
Si kecil nangis nih, sebagai ibu, kita pun refleks mengangkat dan menggendongnya. Tapi orang lain berucap, "Jangan digendong terus, nanti bau tangan." Benarkah begitu?
Linh Nguyen England, MD, dokter anak di Miller Children's & Women's Hospital, Long Beach, California mengatakan pendapat ini nggak benar. dr Nguyen bilang dalam beberapa bulan pertama, bayi memang butuh banyak skin to skin contact dengan orang tuanya.
Digendong membuat bayi skin to skin contact dan hal ini bisa menenangkan bayi. Digendong membuat kebutuhannya untuk dekat dengan orang tuanya terpenuhi. Pada bayi baru lahir, digendong bisa membuat mereka tenang dan ini tidak akan menjadi kebiasaan saat mereka lebih besar nantinya
4. Bayinya Kecil Ya
 Komentar bagi Ibu Baru Seperti Ini Jangan Didengar/ Foto: thinkstock |
Sedih nggak sih, Bun, saat mendengar komentar orang lain tentang ukuran bayi kita, "Bayinya kecil ya". Ya, mungkin memang benar bayi kita lebih kecil dari bayi yang lain, tapi 'penegasan' dari orang lain sungguh bisa bikin hati tersayat-sayat.
Tapi kita perlu tahu, Bun, seorang bayi dikatakan memiliki berat badan lahir rendah jika bobot saat lahirnya kurang dari 2.500 gram. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut berat lahir sangat rendah jika 1.000 hingga kurang dari 1.500 gram. Sedangkan jika berat lahirnya kurang dari 1.000 gram maka dikatakan berat lahir amat sangat rendah.
5. Kok Bayinya Kayak Gitu Ya? Kalau Anakku Dulu...
 Komentar bagi Ibu Baru Seperti Ini Jangan Didengar/ Foto: Thinkstock |
Rasanya nggak ada seorang pun yang suka dibanding-bandingkan. Apalagi saat bayi kita dibanding-bandingkan dengan mengatakan, "Kok Bayinya Kayak Gitu Ya? Kalau Anakku Dulu..."
Terkadang orang lain merasa lebih tahu, padahal belum tentu, Bun. Yang terbaik, jika kita melihat ada kejanggalan pada fisik dan perilaku bayi kita, konsultasikan pada ahlinya.
Knowledge is a power. Nah, pengetahuan ini akan sangat membantu ibu mengurangi kecemasan dan nggak mudah menelan ucapan orang lain.
(Nurvita Indarini)