Los Angeles -
Sebagai ibu,
Kim Kardashian juga nggak lepas dari mom shaming. Beberapa hal terkait pola asuhnya pada si kecil mendapat nyinyiran netizen. Namun, Kim berusaha santai menghadapi nyinyiran netizen.
Misalnya aja ketika rambut putri sulungnya North West diluruskan, Kim Kardashian dikritik habis-habisan karena bocah umur 5 tahun seperti North dianggap belum pantas menjalani treatment seperti meluruskan rambut.
"Sangat gila ketika saya tahu betapa mudahnya orang-orang melakukan mom shaming. Mungkin saya akan lebih senang ketika netizen mengomentari apa yang saya lakukan dengan berbagi tips soal parenting. Ketimbang mereka seakan ingin menyerang saya," kata Kim Kardashian kepada Glamour.
Nah, baru-baru ini
Kim Kardashian mengunggah momen manis anak keduanya, Saint, dengan si bungsu Chicago. Saint mengendong Baby Chi di pundaknya dan dia happy banget. Bahkan meski rambut Saint yang kriwil agak menghalanginya, Chicago tetap tersenyum.
[Gambas:Instagram]
Apa yang dilakukan Saint pada adiknya bukan nggak mungkin mengundang nyinyiran netizen. Ya, bisa jadi ada orang yang mencap Kim Kardashian tega karena membiarkan Chicago berada di pundak kakaknya. Namun, seakan tahu kemungkinan apa yang dilakukan netizen, Kim seolah 'memasang kuda-kuda'.
"Wild hair don't care. Jangan khawatir, saya memegangi Chicago dari belakang kok," ujar Kim Kardashian.
Membaca keterangan foto Kim Kardashian beberapa netizen bereaksi. Ada yang bilang sebenarnya sangat menyedihkan ketika Kim sampai harus menulis kalimat seperti itu dengan tujuan mencegah terjadinya mom shaming.
"Mereka akan memprotes kamu karena nggak memegangi Chicago dari belakang Kim. Tapi kamu sudah melakukan ancang-ancang untuk mencegah protes itu," kata netizen lain.
Tiap orang tua pastinya punya pola asuh berbeda. Nah, sebenarnya kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo yang akrab disapa Anas. Ibaratnya, nggak ada formula kalau kita begini begini sama anak, jadinya begitu.
"Tapi, pola asuh yang ideal adalah yang sensitif dan responsif. Kita perlu sensitif sama kebutuhan anak nih. Misalnya untuk anak 0-18 bulan, mereka lagi membentuk kepercayaan sama lingkungan. Misalnya dia nangis, langsung kita respons, berarti kan ada yang memperhatikan," kata Anas.
Jangan lupa untuk responsif terhadap anak sesuaikan juga dengan kebutuhan mereka ya, Bun. Dan sebagai orang tua kita perlu ingat tiap anak unik dan berbeda. Jadi, menerapkan pola asuh untuk satu anak dengan anak lain nggak bisa disamaratakan. Kemudian yang paling penting setiap
orang tua pasti akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Ya kan, Bun?
(rdn)