Jakarta -
Baim Wong resmi mempersunting
Paula Verhoeven pada Kamis (22/11). Aura
kebahagian memancar dari pasangan pengantin baru tersebut.
Disinggung soal momongan,
Baim langsung semangat menjawabnya. "Langsung dong maunya. Momongan maunya punya anak lima," jawab
Baim Wong saat ditemui di kawasan
Jakarta Selatan.
Wah, ternyata
Baim dan
Paula tidak ingin menunda untuk memiliki anak nih. Keduanya bahkan sudah siap menikmati bulan madu setelah ini. Melansir
detikcom, Amerika menjadi tujuan
Baim dan
Paula untuk
honeymoon.
Pasangan baru banyak yang mendambakan buah hati. Tapi, nggak sedikit juga yang memilih untuk menunda untuk memiliki momongan selama beberapa tahun. Mereka ingin merencanakan waktu yang tepat hingga benar-benar siap. Memang, sejatinya ada beberapa bahan pertimbangan mereka sebelum memiliki anak.
 Foto: Noel/detikFoto |
Salah satunya, yaitu faktor kesiapan masing-masing pasangan. Mereka merasa belum siap menerima tanggung jawab, sebagai orang tua muda. Selain itu, faktor finansial juga bisa menjadi pertimbangan untuk menunda momongan.
"Saya sering bertemu pasangan yang bercerita mengenai kekagetan setelah memiliki bayi. Mereka tidak tahu seperti apa rasanya punya anak," ungkap
Tina B.
Tessina, Ph.D seorang konselor pernikahan di Long
Beach,
California seperti dikutip dari
Bridal Guide.Rasa tidak siap menjadi orang tua, bisa menjadi beban berat bagi banyak pasangan. Agar pasangan baru tidak mengalami '
baby shock', sebaiknya persiapkan empat hal di bawah ini.
1. Nikmati waktu bersama pasangan
Pengantin baru bisa menghabiskan tiga tahun awal pernikahan hanya bersama pasangan. Nikmati waktu berdua sepuasnya untuk
traveling, nonton dan berburu kuliner. Pengantin baru harus saling memahami dan memanjakan pasangan, di tahun-tahun awal pernikahan.
2. Melakukan pendekatan dengan anak-anak
Beberapa pasangan suami istri memiliki pendekatan unik sebelum memiliki anak. Mereka 'meminjam' anak-anak saudaranya untuk diasuh seharian atau selama akhir pekan. Calon orang tua bisa mengambil pelajaran penting setelah menghabiskan waktu bersama anak-anak.
3. Cari bantuan
Sebagian perempuan takut untuk hamil dan memiliki anak, saat jauh dari orang tuanya. Mereka dibayangi ketakutan jika harus menghadapi keadaan darurat seorang diri. Memang, kenyataannya orang tua baru sangat membutuhkan
support system yang baik.
Sebelum merencanakan kehamilan, coba untuk memastikan bantuan dari keluarga dan teman-teman terdekat. Sehingga para calon Bunda tidak merasa sendirian saat mengurus bayi pertamanya.
"Semakin banyak pasangan yang terisolasi, semakin banyak kesulitan yang akan mereka hadapi," terang
John Evans, Ph.D penulis buku
Marathon Dad: Setting a Pace that Works for Working Fathers.
4. Cari pekerjaan yang ramah anak
Sebagian orang tua memastikan untuk melakukan pekerjaan lebih sedikit, dibanding sebelum menikah. Pasangan perlu
merencakan karier yang tepat, di tahun awal kelahiran anak mereka. Sehingga urusan pekerjaan tidak bertabrakan dengan merawat bayi.
Carilah pekerjaan yang memiliki waktu fleksibel, atau jam kerja kurang dari 14 jam sehari. Itu merupakan langkah untuk menyeimbangkan antara karier dan keluarga.
"Jika pasangan masih fokus berkarier sekarang, sedangkan keluarga dan anak-anak belum menempati peringkat teratas dalam
perioritas sebagai orang tua, mungkin mereka belum benar-benar siap," pungkas
Evans.
(rap/rdn)