Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bertingkah 'Nyeleneh' Saat Menyusui, Gimana Menurut Bunda?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 21 Jul 2017 16:36 WIB

Kadang, saat menyusui si kecil, Bunda mungkin sambil melakukan hal lain. Hmm, tapi apa jadinya kalau sambil melakukan sesuatu yang 'nyeleneh'.
Ilustrasi menyusui/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Menyusui si kecil sambil melakukan hal lain, misalnya menulis email, memainkan ponsel atau membaca buku lumrah dilakukan ya Bun. Tapi, apa jadinya kalau menyusui dilakukan sambil melakukan sesuatu yang 'nyeleneh'?

Iya, melakukan yang nggak biasa seperti sambil berhubungan intim dengan suami, misalnya. Hah, memangnya ada yang melakukan itu?

Ternyata ada lho, Bun. Bunda yang menyusui si kecil sambil berhubungan intim itu bernama Tasha Maile. Pengakuannya soal menyusui si kecil saat berhubungan intim dia unggah dalam video Youtube di tahun 2015.

Nah, akhir-akhir ini, apa yang dilakukan Tasha ini menuai pro dan kontra Bun. Dalam wawancara dengan This Morning baru-baru ini, Tasha memastikan kalau menyusui saat berhubungan intim dia lakukan ketika si bayi tertidur lelap.

"Anak saya 'menempel' sekali dengan saya. Karena saat itu dia dalam keadaan tertidur, saya rasa tak ada masalah ketika saya menyusuinya saat kebetulan sedang berhubungan intim," kata Tasha.

Bicara soal menyusui saat berhubungan intim seperti yang dilakukan Tasha, konselor laktasi dari Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) berkomentar kalau menyusui sambil melakukan hubungan intim sepertinya belum lazim ya Bun di negara kita. Tapi, dr Hikmah mengatakan mungkin aja ibu yang melakukan itu merasa nyaman sehingga bisa menstimulasi oksitosin dalam mengalirkan ASI-nya.

"Hal ini juga mungkin dilakukan pada bayi-bayi yang sudah agak besar di mana proses menyusuinya sudah dimantapkan," kata dr Hikmah waktu ngobrol sama HaiBunda.

Karena, biasanya di awal-awal proses menyusui Bunda dan si kecil perlu banyak penyesuaian jadi perlu lebih fokus lagi kan ya. dr Hikmah menambahkan, hal ini kembali lagi kepada bundanya. Yang terpenting, semua kebutuhan bayi baik jasmani dan rohaninya terpenuhi.

"Ini di luar pandangan sisi psikologis ya," tambah dr Hikmah.

Sementara Bun, kalau menurut pandangan psikolog anak Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog, efek dari apa yang dilakukan Tasha pada anak biasanya yang lebih dikhawatirkan kalau anak umurnya sudah 2 tahun ke atas. Karena, di usia itu mereka sudah lebih aware nih Bun.

Misalnya aja, saat anak sampai memergoki bunda sama ayah berhubungan intim, dia bisa saja mengira bundanya disakiti ayahnya. Dengan kata lain, anak-anak bisa terpapar sama aktivitas seksual yang belum sesuai dengan usianya.

"Sementara anak masih berada dalam tahap mencontoh dan meniru (imitasi) sehingga bisa saja apa yang dilihatnya ini diulang saat dia main sama temannya, tanpa memahami apa maksud dari aktivitas fisik ini," kata perempuan yang akrab disapa Anas ini.

Tapi, kalau Bunda sama Ayah mau menunjukkan kedekatan antar orang tua, misalnya dengan saling peluk dan cium pipi kiri-kanan di depan anak menurut psikolog yang berpraktik di Tiga Generasi ini, nggak apa-apa kok Bun.

Nah, kalau menurut Bunda sendiri, bagaimana? (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda