HaiBunda

MOM'S LIFE

Kalau Kita Sehat, Toksoplasma Nggak Akan Berdampak Apa-apa, Bun

Rahma Lillahi Sativa   |   HaiBunda

Kamis, 27 Jul 2017 12:03 WIB
Ilustrasi toksoplasma/ Foto: thinkstock
Jakarta - Toksoplasma sebenarnya hanya berupa protozoa yang masuk ke dalam tubuh dan bisa menetap di sana sewaktu-waktu. Nah, pada kondisi tertentu, toksoplasma bisa menjadi bibit penyakit. Yang biasanya suka dikhawatirin kan kalau dialami ibu hamil ya, Bun.

Tapi Bun, kata Dr drh Mufasirin, M.Si., dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, pada dasarnya bila masuk ke tubuh orang sehat, protozoa bernama lengkap Toksoplasma gondii ini nggak akan memberikan dampak apapun, lho.

"Tapi akibat adanya sistem imun, maka toksoplasma di sel akan mengalami suatu perkembangan yang lambat. Hanya membentuk suatu kista, itu pun dormant (tidur, red)," jelasnya saat ditemui beberapa waktu lalu.


Masalah baru muncul belakangan ketika kista ini pecah, yaitu saat sistem kekebalan manusia yang ditinggalinya menurun. "Jadi begitu drop, kista itu nanti pecah dan bisa menyebar. Tetapi ini sistem kekebalan yang turunnya drop sekali lho. Kalau yang normal-normal saja ya nggak," tambahnya.

Siapa saja yang rentan mengalaminya, Dok? drh Mufasirin menyebut mereka yang 'kurang beruntung' saat berhadapan dengan toksoplasma antara lain ibu hamil; individu yang menjalani terapi dengan obat-obatan imunosupresan pasca prosedur pencangkokan ginjal atau organ lain; dan individu dengan imunosupresi atau mengalami penurunan sistem kekebalan seperti pasien HIV-AIDS.

"Karena dia sistem kekebalannya rendah atau sama sekali nggak ada, si parasit ini bisa berkembang dengan cepat. Sampai-sampai bisa ke otak dan menimbulkan kematian," tegas drh Mufasirin.

drh Mufasirin menambahkan, toksoplasma biasanya menyerang bagian tubuh di mana protozoa ini 'tinggal'. Ia mengambil contoh ketika toksoplasma menyerang mata. "Di mata nanti akan berkembang. Biasanya radang dulu. Jika tidak diobati, lama-lama akan menyebabkan kerusakan yang berat dan kebutaan," paparnya.

Contoh kedua adalah di otak, Bun. Pria yang juga aktif meneliti ini mengatakan bila sistem imun orang yang diserang sedang bagus, maka toksoplasma yang masuk ke otak tadi hanya akan membentuk kista.

"Kalau kecil sih nggak apa-apa. Tapi kalau besar dia akan menekan atau mengganggu sel-sel yang ada di sekitarnya. Misalnya saraf yang meng-handle anggota gerak, ya bisa anggota geraknya lumpuh. Atau kalau saraf penglihatan ya ada gangguan mata," urainya.

Ironisnya lagi, Bun, ketika akhirnya mengakibatkan suatu infeksi atau penyakit, toksoplasma ini juga tidak memicu munculnya gejala klinis yang khas.

"Secara umum untuk individu-individu normal, itu tidak menunjukkan gejala klinis. Hanya demam seperti flu aja atau nggregesi (demam, red), tapi ini pun hanya untuk beberapa kasus saja sehingga menyulitkan penanganannya," pungkasnya. (Rahma Lillahi Sativa)

TOPIK TERKAIT

TERPOPULER

10 Makanan yang Bikin Anak Cerdas yang Bagus Dikonsumsi Setiap hari

Parenting Nadhifa Fitrina

Keren! Intip Potret Gaya Febby Rastanty Latihan Menembak Bareng Suami Polisi

Mom's Life Annisa Karnesyia

Mengintip Rumah Impian Zaskia Sungkar di Dekat Alam, Ini Potretnya bak di Luar Negeri

Mom's Life Annisa Karnesyia

20 Cara Mengecilkan Perut Buncit secara Alami, Salah Satunya Diet IF

Mom's Life Arina Yulistara

10 Nama Artis Berdarah Aceh dan Arti Beserta 30 Ide Rangkaian Namanya

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

David Beckham Kini Hobi Ternak & Kebun, Girang Saat Panen Bawang

Terbukti pada 530 Ribu Bayi, Riset Pastikan Vaksin COVID-19 Aman untuk Ibu Hamil di Trimester Awal

10 Nama Artis Berdarah Aceh dan Arti Beserta 30 Ide Rangkaian Namanya

10 Makanan yang Bikin Anak Cerdas yang Bagus Dikonsumsi Setiap hari

Keren! Intip Potret Gaya Febby Rastanty Latihan Menembak Bareng Suami Polisi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK