HaiBunda

MOM'S LIFE

Cerita Ibu dengan OCD Merawat Anaknya

  |   HaiBunda

Sabtu, 19 Aug 2017 08:11 WIB
Cerita Ibu dengan OCD Merawat Anaknya/ Foto: thinkstock
Jakarta - Terkadang kondisi tertentu yang kita miliki jadi tantangan tersendiri dalam merawat anak. Misalnya ibu ini yang memiliki kondisi Obsessive Compulsive Disorder alias OCD.

Adalah Sydney Horton, blogger sekaligus ibu muda yang mengaku kalau dirinya memiliki OCD. Kisahnya itu dia tuturkan melalui postingan di Instagram-nya, @sydneyhorton37. Foto yang diunggahnya memperlihatkan berantakannya si kecil saat sedang makan.

Baca juga: Bisa Dicoba Bun, Tips dari Bu Dokter Agar Anak Lahap Makan


"Siapapun yang mengenal saya pasti tahu bahwa saya mempunyai tendensi OCD. Saya benci berantakan dan hal yang berantakan membuat kecemasan saya meningkat," kata Sydney.

Sydney berusaha berdamai dengan hal-hal berantakan setelah kehadiran si kecil. Maklum ya, Bun, namanya juga anak-anak pasti rumah jadi jarang rapinya. "Untuk menjadi ibu yang baik apapun yang terjadi saya tetap akan memberikan anak saya yang terbaik walaupun hal itu membuat saya tidak nyaman atau kesulitan," imbuhnya.

Demi mengasah keterampilan motorik dan sensorik anaknya, Sydney membiarkan si kecil bermain-main dengan makanannya. Misalnya dia membiarkan anaknya mengoleskan pisang dan ubi manis ke sekujur tubuhnya sehingga semua tampak berantakan. Melihat itu, kecemasan Sydney meningkat, tapi dia berusaha keras untuk menaklukannya demi sang anak.

Bunda tahu OCD? Dikutip American Psychiatric Association OCD merupakan gangguan kecemasan di mana seseorang mempunyai gagasan atau sensasi yang tidak diinginkan (obsesi) yang membuat mereka merasa terdorong untuk melakukan sesuatu secara berulang (dorongan). Perilaku berulang, seperti mencuci tangan, memeriksa hal-hal atau pembersihan, dapat secara signifikan mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang dan interaksi sosial.

Diagnosis OCD sendiri memerlukan adanya obsesi atau dorongan yang memakan waktu (lebih dari satu jam sehari) dapat menyebabkan tekanan besar, mengganggu fungsi sosial, atau fungsi penting lainnya. OCD sering dimulai pada masa kanak-kanak, remaja atau awal masa dewasa dan gejala usia rata-rata muncul adalah 19 tahun.

Baca juga: 6 Bahasa Tubuh Balita dan Artinya

Kalau kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog, OCD itu sendiri merupakan suatu gangguan psikologis di mana seseorang terobsesi terus menerus dengan pikiran (tidak bisa distop dan dikontrol) akan kebersihan dan ada perilaku kompulsif mengecek berulang-ulang.
Malah bisa lebih ekstrem termasuk perilaku hoarding atau mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak terpakai atau barang bekas, karena khawatir akan ada barang tersebut diperlukan jika dibuang secara masif sehingga memenuhi tempat tinggal.

Baca juga: Memahami Anak yang Gemar Cari Perhatian dari Lingkungan Sekitar (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Momen Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Main Bareng Sang Adik Humaira, Intip 5 Potret Manisnya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Wajah Sendu Jerry Yan saat Kunjungi Makam Barbie Hsu Lawan Mainnya di Meteor Garden

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK