Jakarta - Kesibukan kadang kala membuat beberapa orang tua sulit menghabiskan banyak waktu bersama buah hatinya. Buat orang lain, bisa jadi ini terlihat lebay alias berlebihan atau justru si orang tua disebut tega? Tapi, kadang kala kenyataan tak semanis yang diharapkan ya, Bun.

Seperti bunda satu anak bernama Tari yang merasa sedih karena sudah dua akhir pekan ini nggak bisa menghabiskan banyak waktu untuk bermain bersama putranya. Karena harus meng-handle acara di kantor, di akhir pekan, Tari harus buru-buru berangkat di pagi hari dan pulang saat hari sudah larut.

"Biasanya saya di hari Sabtu atau Minggu masih jalan-jalan, main sama anak. Tapi, dua pekan ini karena ada tugas dari kantor saya nggak sempat main sama anak saya. Sedih sih dan saya minta maaf ke anak saya. Ya, saya berutang untuk bisa main dan menghabiskan waktu lebih banyak di akhir pekan sama si kecil," kata Tari sembari berkaca-kaca.


Apalagi, di suatu malam, si kecil menunggu Tari. Anaknya belum juga terlelap, meski jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Tari bercerita, malam itu saat sampai di rumah, dia membersihkan diri dulu dan makan. Sementara si kecil yang berusia tiga tahun di kamar bersama ayahnya.

Tari menyangka anaknya sudah tidur. Tapi ketika membuka pintu kamar, ternyata anaknya masih terjaga.

"Saya tanya kenapa dia belum tidur katanya nungguin bunda. Akhirnya saya kelonin dia, saya puk-puk dan dia tidur. Selama saya mandi, makan, itu dia nggak ngerecokin saya, diam saja di kamar, lihat-lihat buku. Dia pinter banget," kata Tari, kali ini dengan air mata yang tak terbendung.

Baca juga: Foto: Hiks! Saat Para Ibu Mengenang Mendiang Buah Hati Tercinta

Bunda atau pasangan pernah berada di situasi serupa dengan Bunda Tari? Pastinya sedih ya, Bun. Dalam hati ingin rasanya bisa quality time-an sama anak terlebih di akhir pekan. Tapi apa daya, karena adanya tuntutan lain hal itu harus ditunda dulu. Hiks.

Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo yang akrab disapa Anas, ketika orang tua sibuk, coba sempatkan main atau menghabiskan waktu sama anak 15 menit aja. Tapi, di waktu 15 menit itu kita benar-benar punya waktu berkualitas sama anak, Bun.

Kayak apa? Yang pasti, ketika bersama anak kita nggak pegang gadget, Bun. Jadi, benar-benar fokus ngobrol atau main sama anak. Jangan lupa, saat ngobrol sama anak lakukan kontak mata, sentuhan, dan ucapkan kata-kata penuh kasih ya. Menurut Anas, minimal dengan adanya waktu 15 menit yang berkualitas sama anak tiap hari ketika orang tua sibuk, itu udah menjaga bonding si kecil dan orang tua.

"Daripada kita nanya gimana tadi di sekolah bagus nggak nilainya, mending kita ajak ngobrol gimana tadi si kecil sama teman-temannya, ngapain aja dia di sekolah. Jadi, bedakan ya antara nanya yang kayak satpam, kaku gitu, sama bertanya tapi dengan cara ngajak ngobrol," kata Anas waktu ngobrol sama HaiBunda.

Kalau bisa, lanjut Anas, saat anak berangkat sekolah kita yang mengantarnya, Bun. Terutama kalau Bunda dan Ayah akhir-akhir ini sering pulang malam sehingga pas sampai di rumah, si kecil udah tidur. Jangan lupa, dalam keseharian, manfaatkan juga teknologi misalnya video call atau Face Time untuk berinteraksi sama anak.

"Jangan lupa, kita sebagai orang tua melakukan interaksi yang benar-benar ngobrol sama anak. Kalau anak cerita, kita dengarkan dan kalau memang waktunya sempit kita bilang nanti di rumah atau besok pagi dilanjut lagi. Kalau begitu, kita harus benar-benar menepati janji ya," kata Anas.

Gimana, Bunda dan Ayah? Udah menyisihkan waktu 15 menit untuk quality time-an sama si kecil hari ini?

Baca juga: Bersama dengan Anak, Tapi Benarkah Kita Sudah Bonding dengannya?

(rdn)