moms-life

6 Cara Atasi Stres Saat Mengasuh Anak, Bunda Ayah Perlu Coba

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 19 Mar 2019 19:31 WIB

Jakarta - Kalau ada yang bertanya, bagaimana rasanya mengasuh anak, saya mungkin akan menjawab campur aduk. Ada rasa bahagia, cemas, kecewa, sampai galau. Pokoknya, mengasuh anak bisa membuat emosi membludak dan bukan enggak mungkin bikin stres. Betul kan, Bun?

Semua orang tua tentu menginginkan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan bahagia. Dr.Kedar Tilwe, konsultan psikiater di Department of Mental Health and Behavioural Sciences, Fortis Health Care, menjelaskan penting bagi orang tua menyadari usianya yang lebih tua tak membuatnya dewasa secara mental.

"Kehadiran orang tua membuat semua perbedaan dalam kehidupan anak. Mengasuh anak itu proses yang dinamis, bisa naik dan turun. Jadi, bahkan jika Anda merasa stres, hadapilah. Anda penting bagi anak-anak, tidak peduli seberapa sering mereka tidak nurut atau berulah," kata Tilwe mengutip Pink Villa.

Tilwe juga membagikan enam tips untuk mengatasi stres bagi orang tua karena mengasuh anak, yaitu:



1. Sadari bahwa anak itu unik

Hindari membandingkan anak-anak dengan saudara kandungnya atau anak-anak dari teman kita ya, Bun. Terima bahwa tiap anak itu unik.

2. Akui adanya stres dan identifikasi penyebabnya

Ketika Bunda merasa stres, coba minta masukan dari keluarga atau teman. Menurut Tilwe, cara tersebut akan memberi sudut pandang berbeda dan seringnya, para ibu bisa mendapat solusi dari masalah yang dia alami.

[Gambas:Instagram]



3. Ingat, Bunda tidak sendirian

"Umumnya stres muncul ketika Bunda merasa tak ada yang membantu. Karena itu, coba belajar berbagi tanggung jawab dengan pasangan atau minta bantuan dan dukungan mereka," kata Tilwe.

Dengan kata lain, Bunda mesti sadar tidak sendirian dan jangan sungkan meminta bantuan orang terdekat, terutama pasangan atau keluarga.

4. Hindari menerapkan tiger atau helikopter parenting

Tilwe menyarankan untuk tidak mencoba dan menyesuaikan anak dengan harapan orang tua. Seperti pada poin pertama, Bun. Tiap anak unik dan tidak bisa dipaksa menjadi seperti yang kita mau.

"Justru, ketika anak tidak jadi seperti ekspektasi orang tua, stres muncul. Sebaliknya, bimbing anak-anak untuk mencapai tujuan mereka sesuai kemampuannya," pesan Tilwe.

Ilustrasi orang tua dan anakIlustrasi orang tua dan anak/ Foto: iStock
5. Pentingnya Me Time

Jadi orang tua memang sibuk. Tapi ingat, jangan abaikan me time ya Bunda dan Ayah. Seperti kata Tilwe, setidaknya orang tua perlu menyisihkan waktu satu jam setiap hari untuk menikmati kegiatan yang disukai tanpa gangguan.

6. Terima diri sendiri juga si kecil

"Ingat bahwa anak-anak mungkin jadi prioritas utama. Tapi, mereka seharusnya tidak jadi satu-satunya prioritas. Beberapa orang tua mengalami emosi negatif ketika berurusan dengan anak-anak. Saat ini terjadi, penting untuk mengatasi frustrasi dan kemarahan yang muncul supaya situasi rumah tangga terkendali," tutur Tilwe.

Dia melanjutkan, orang tua tidak bisa mengharapkan anak atau dirinya sendiri sempurna. Tidak ada manusia yang bebas dari kesalahan bukan? Untuk itu, orang tua sebaiknya tak terobsesi terlalu detail, namun coba lihat dari sisi yang lebih ringan dan hargai kemajuan yang dibuat anak sekecil apapun.



Bicara tentang stres, menjadi seorang ibu memang butuh kesiapan mental yang kuat. Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana, mengatakan memang tugas atau job desk seorang ibu itu tidak jelas, karena ada banyak hal harus bisa ditangani.

"Banyaknya pekerjaan tersebut bisa jadi tekanan bagi sang ibu," kata Vera beberapa waktu lalu mengutip CNN Indonesia.

Dia mengatakan, dalam penelitian tahun 2016, tak sedikit catatan yang mengungkap kasus ibu stres karena mendapat banyak tekanan. "Dan tekanan ini akan bisa lebih ringan bila dibantu keluarga, misalnya anak," ujar Vera.

Caranya? Menurut dia, anak bisa menjadi peringan beban tugas ibu yang menumpuk dengan menjadikan ia sebagai rekan.

[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT