Jakarta -
Memang nggak gampang ya, Bun, mengungkapkan musibah yang kita alami seperti kehilangan calon bayi yang sudah lama kita nanti-nanti. Inilah yang dirasakan Jana Kramer. Tapi, Jana nggak mau larut dalam kesedihan terlalu lama karena
keguguran yang dialami hingga ia memilih bangkit dan mengungkapkan apa yang ia alami.
Sebelumnya, Jana udah pernah keguguran, Bun. Jadi, pas tahu dirinya hamil Jana senang bukan main. Tapi takdir berkata lain, Jana lagi-lagi keguguran. Kayak calon ibu lain, Jana pasti sedih bukan main. Tapi akhirnya dia bangkit dan bertekad mau berbagi dengan ibu lain yang punya pengalaman serupa kehilangan bayinya.
"Butuh kekuatan besar sampai akhirnya saya mengungkapkan apa yang saya alami. Saya nggak ingin dikasihani atau simpati. Saya cuma nggak mau sendirian. Untuk itu, buat para ibu yang mengalami hal serupa, jangan sungkan untuk berbagi. Anda nggak perlu merasa sendirian dan kalau perlu tempat berbagi, saya ada di sini untukmu," kata Jana dalam akun Instagram-nya @kramergirl.
Dalam tulisan tersebut, ada pula foto Jana memegang hasil USG dengan mata tertutup, seakan meresapi kesedihan mendalam yang ia rasakan. Hiks. Menurut Jana, selama ini banyak ibu yang menyembunyikan
keguguran yang dia alami karena merasa dirinya buruk. Dan Jana sempat merasakan itu, Bun.
Tapi, mindset-nya berubah ketika Jana yang sebelumnya pernah keguguran membaca salah satu blog temannya dan dari situlah Jana seakan menemukan teman yang senasib dan dia merasa nggak sendirian. Maka dari itu, berangkat dari pengalamannya Jana menekankan penting banget buat ibu yang habis keguguran menyimpan kesedihannya sendiri.
"Pesan yang disampaikan teman saya sangat kuat dan bisa menguatkan saya. Ini sangat membantu. Untuk itu jangan sungkan untuk membaca blog-nya supaya kita bisa saling mendukung dan nggak merasa sendirian," ujar Jana.
Pasca keguguran, kesedihan emang lumrah dialami ibu bahkan ayah. Nah, ketika ada kerabat atau teman yang keguguran menghiburnya boleh banget dilakukan. Tapi, kita perlu tahu nih, Bun, kalau cara menghibur seseorang yang habis kehilangan bayinya nggak bisa disamakan, demikian disampaikan psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina.
Soalnya, Bun, kadang kita sering banget bilang 'sabar ya' untuk menghibur seseorang yang baru berduka, termasuk kehilangan calon bayinya. Tapi, untuk beberapa orang, dalam kondisi habis keguguran nasihat untuk sabar justru bisa menambah kesedihan yang bersangkutan. Jadi, lebih baik kita tanyakan aja ke si kerabat atau teman apa yang bisa kita lakukan untuk menghibur dia.
"Kalau teman atau kerabat yang habis
keguguran ini memang minta waktu sendiri, biarkan. Jangan memaksa untuk ketemu dan menghibur dia. Atau kalau dia butuh bantuan dan kita bisa melakukan, lakukanlah. Itu jauh lebih baik," ujar Nina dalam wawancara dengan detikHealth.
(rdn)