Jakarta -
Pernah ngalamin nggak Bun, mendekati hari kelahiran tapi belum juga memilih
nama untuk si kecil. Maunya nama yang unik, tapi kok belum menemukan yang sreg ya. Lalu teringat deh nama anaknya teman yang unik. Hmm, dicontek aja kali ya buat nama anak kita, he-he-he.
Situs New Idea menceritakan ada empat sahabat yang sudah berkeluarga dan dua di antaranya memiliki anak laki-laki yang namanya sama yakni Justin. Kedua anak yang sama-sama bernama Justin itu lahir dengan beda beberapa bulan saja. Justin S dan Justin R, begitulah namanya, Bun.
Penulis artikel tersebut, Kerri Sackville, juga bercerita Bun, sewaktu hamil ia ingin memiliki anak dengan nama yang nggak pasaran. Kerri sebenarnya senang dengan nama Joshua, tapi karena terlalu populer akhirnya ia memilih nama yang nggak biasa. Lagipula teman atau saudaranya sudah memakai nama itu. Ia kemudian tak jadi menggunakannya. Bagi Kerri, nama anaknya harus unik, setidaknya berbeda di lingkaran persahabatannya.
Ternyata, dilema pemberian nama itu nggak hanya dialami Kerri. Temannya, Lisa yang hamil anak pertamanya sudah memilih nama Zack. Tapi temannya Lisa, Carole mengumumkan setelah mempertimbangkan nama Zac dan Ricky, ia memilih Zac. Kalau seperti ini apa Lisa nggak berhak memakai nama Zac?
Tentu saja nggak ada larangannya ya, Bun, karena ini dunia bebas. Lisa bisa menamai anaknya Zac, begitu juga Carole. Yang jadi masalah, apa itu etis? Apa boleh menamai anak yang sama dengan nama bayi teman?
Kata Kerri, jawabannya bisa ya dan tidak. Kalau kita memilih nama yang muncul di daftar paling populer, jangan harap hanya si kecil yang memiliki nama tersebut. Kita harus berlapang dada, nama anak kita akan banyak yang menyamai.
Tapi kalau kita memilih nama yang benar-benar tidak biasa, seperti Spurgeon, Pilot Inspektor, atau Raung Macan Rimba, mungkin agak kesal ya kalau ada orang yang plek-plekan menamai anaknya seperti nama anak kita yang unik banget ini.
"Orang memberi anak mereka nama yang tidak biasa itu sebagai ekspresi kreativitas mereka, atau karena mereka menginginkan anak mereka memiliki identitas yang unik. Tampaknya tidak adil orang lain mencuri kreativitas itu, atau untuk melemahkan keunikan nama tersebut dengan menggunakannya sendiri," tulis Kerri.
Tapi gimana dong, kalau kita suka nama suatu nama yang sudah lebih dulu digunakan untuk nama anak teman atau sahabat? Kata Kerri, kuncinya komunikasi Bun. Kalau kita suka dengan nama unik anak teman kita, mendingan tanyakan ke teman tersebut apakah dia keberatan kalau kita menggunakan nama yang sama dengan
nama anaknya.
Jika dia mengatakan nggak keberatan dan justru tersanjung, berarti kita boleh menggunakannya. Tapi kalau dia bilang tidak, maka lebih baik menghargai persahabatan dengan menahan diri menggunakan nama itu.
Satu hal yang perlu diingat ketika kita ngasih nama anak adalah pastinya nama itu mengandung harapan, doa, dan arti yang baik. Psikolog keluarga Anna Surti Ariani bilang jangan sekadar kita kasih nama anak hanya karena alasan lucu atau pengen aja.
"Itu alasan yang dangkal ya. Kalau ngasih nama dari hati. Ada harapan kita di situ sehingga nama anak benar-benar punya makna sehingga dia nggak minder sama namanya dan benar-benar percaya diri dengan dirinya," kata wanita yang akrab disapa Nina ini.
(Nurvita Indarini)