Jakarta -
Hai Bunda, siapa di sini yang anaknya diajari dua bahasa? Kalau sekarang rasanya sudah umum ya, Bun, anak diajari dua bahasa. Namun, ada keuntungan dan kerugiannya nih. Hal ini persis dialami presenter dan aktris
Zeezee Shahab saat mengajari anaknya, Fauzi Khaleev Putra Revolusi.
Zeezee mengaku sempat sedih saat anaknya telat berbicara atau mengalami speech delay. Khaleev baru bisa berbicara saat usia tiga menjelang empat tahun.
"Ini salahku dan Mas Prabu (suaminya) dari awal. Membiasakan pakai Bahasa Inggris kepada Khaleev di rumah, tapi ternyata lingkungan di luar rumahnya nggak mendukung, daycare, keluarga. Jadinya dia bingung, 'Aku harus pakai bahasa apa nih?'," tutur Zeezee di sela-sela acara SGM Eksplor Media & Blogger Gathering 'Dukung Potensi Prestasi Generasi Maju Indonesia, di The Foundry, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018).
Zeezee juga kala itu tak terlalu memperhatikan (Pendidikan Anak Usia Dini) PAUD . Dan kini kalau mengingat masa-masa itu ia menyesal. Karena pengalamannya itu
Zeezee merasa panik dan ia sempat bawa Khaleev ke psikolog anak dan terapi wicara. Saat dibawa konsultasi disebutkan nggak ada masalah.
Semua responsnya positif dan saat diajak ngomong Khaleev juga mengerti. Ternyata, lanjut Zeezee masalahnya ada di pemakaian bahasa sehingga anaknya
telat bicara.
"Jadi kalau di sekolah, Khaleev ngomong pakai Bahasa Inggris sedangkan temannya nggak bisa. Sedangkan di rumah, ketika berbicara sama orang tuanya, Khaleev sangat talkative. Lalu, aku ngomong ke gurunya di sekolah, untuk bersedia mengikuti Khaleev pakai Bahasa Inggris, jadi misalnya teman-temannya belajar 'warna', nanti gurunya bilang ke Khaleev 'colors,'" kata Zeezee.
Zeezee juga membiasakan Khaleev untuk menonton kartun berbahasa Indonesia, terkadang Bahasa Melayu. Menurut Zeezee, karena perkembangan tiap anak itu berbeda-beda, jadi ketika Khaleev menginjak usia tiga sampai empat tahun, dia sudah lebih lancar ngomongnya, Bun.
"Sekarang, dia luar biasa bawelnya. Nah, Alhamdulillah sekarang dia bisa dua bahasa, Bahasa Inggrisnya lancar banget dan Bahasa Indonesianya kayak bule baru belajar Bahasa Indonesia. Tapi seenggaknya orang ngomong pakai Bahasa Indonesia, dia ngerti," ujar Zeezee.
Kata Zeezee, Khaleev juga sekarang lebih supel dan berani ketemu orang lain. Lalu, temannya Khaleev di sekolah juga mengerti keadaan Khaleev.
"Kalau sekarang di rumah, Khaleev juga seperti punya 'tombol on atau off'. Jadi kalau ngobrol sama aku dan Mas Prabu pakai Bahasa Inggris kalau sama yang lain pakai Bahasa Indonesia. Udah kebentuk dengan sendirinya," tutup Zeezee.
(rdn)