Washington DC -
Dulu apa yang membuat Bunda ingin memiliki anak? Sebagian besar wanita yang sudah menikah umumnya ingin segera memiliki momongan. Tapi, jalan menuju menjadi seorang
ibu itu berbeda-beda ya.
Ada yang dengan mudah bisa
hamil tapi beberapa wanita yang berjuang selama bertahun-tahun untuk hamil. Selain itu, ada juga yang memilih mengadopsi anak. Situs Brit.co berbicara dengan sembilan ibu untuk mencari tahu mengapa memilih menjadi ibu dan bagaimana prosesnya hingga menjadi orang tua.
Kalau menurut Psychologytoday, ibu itu tulang punggung emosional keluarga. Mereka yang menyediakan tempat untuk menahan perasaan semua orang dan melakukan yang terbaik untuk membuat tak ada seorang pun yang disakiti.
Berikut beberapa alasan wanita memilih menjadi ibu.
Mary dari Austin bercerita bagaimana dia begitu menginginkan memiliki anak. Meskipun di satu sisi, dia akan kehilangan kebebasannya.
"Saya tahu ada sesuatu yang hilang dari hidup saya. Begitu hati saya ingin memiliki anak, saya hanya tahu itu adalah pilihan yang tepat untuk saya. Kami akhirnya mengalami infertilitas sekitar tiga tahun sebelum akhirnya melahirkan anak pertama saya," kata Mary.
Berbeda lagi dengan Emily yang awalnya nggak pernah menginginkan kehadiran anak. Tapi setelah beberapa tahun mengajar anak-anak, ia jadi ingin memiliki anak.
"Setelah beberapa tahun mengajar dan membantu membesarkan anak-anak orang lain, saya ingin memeluk anak sendiri," kata Emily dari Miami, Florida.
Sedangkan Jen dari Chapel Hill, ia memilih menjadi ibu karena ia adalah anak tunggal dan ingin memiliki keluarga besar.
"Saya selalu tahu saya akan mewujudkannya. Sekarang saya seorang ibu tunggal berusia 10 tahun dan delapan tahun. Kekacauan itu nyata, tetapi saya masih sangat kesepian. Namun, saya tidak akan mengubah pilihan saya untuk menjadi orang tua," kata Jen.
Sementara Krista dari Mason memilih menjadi ibu karena merasa memiliki begitu banyak cinta untuk diberikan.
"Saya ingin mengalami keajaiban tertinggi di kehidupanku," kata Krista.
Kalau Arlene dari Denver malah nggak pernah berpikir menjadi seorang ibu. Namun dia memang suka menghabiskan sepanjang waktunya bersama anak-anak.
"Adik saya bertanya apakah saya merasa seperti kehilangan kehidupan dan jika saya lebih suka melajang dan keluar sepanjang waktu? Tetapi itu bukan saya. Bahkan ketika saya bisa melakukan itu, saya lebih suka tinggal di rumah dengan adik laki-laki saya atau pergi membantu seseorang dengan bayi mereka," kata Arlene.
Nah, perempuan lainnya, Shannon, beralasan ingin memiliki pengalaman hamil. "Saya memilih menjadi ibu karena saya tahu saya akan menyesal jika saya tidak mencoba," kata Shannon dari Columbus.
Sedangkan Erin malah mengatakan mungkin ia tak akan memiliki anak kalau bukan karena suaminya. Ia sebenarnya nggak menginginkan anak. Sebelum menikah mereka sudah mendiskusikan tentang anak, begitu juga sesudah menikah. Suaminya begitu menginginkan anak ketimbang dirinya Bun.
"Saya punya anak perempuan. Awalnya saya sangat tidak yakin akan hamil. Dan kemudian dia lahir dan duniaku menjadi jauh lebih besar dan lebih kecil. Saya senang bahwa saya membuat pilihan," kata Erin dari Islip, NY.
Pengalaman dengan ibu kita juga bisa menjadi alasan kita ingin memiliki anak. Seperti yang diutarakan Caitlin.
"Saya memilih menjadi ibu karena saya memiliki hubungan yang buruk dengan ibu narsistik saya dan saya ingin memutus siklus dan mengalami cinta antara ibu dan bayi. Saya punya dua anak dan saya suka menjadi ibu lebih dari apa pun!" kata Caitlin dari Columbus, OH.
Sementara Liz dari Stamford memang selalu ingin menjadi ibu. "Saya tidak tahu bahwa ada satu alasan yang membuat saya memilihnya. Saya baru tahu di dalam perut saya itulah yang saya inginkan dan saya akan senang akan hal itu. Semoga saja saya benar tentang bagian kedua itu," kata Liz.
Kalau Bunda, apa alasannya memutuskan menjadi ibu?
(nwy)