Jakarta -
Giring Nidji berencana menjalani
vasektomi karena tak tega melihat perjuangan istrinya melahirkan anak keempatnya. Sebenarnya vasektomi bukan hal yang baru dalam dunia kontrasepsi.
Situs Parents menceritakan seorang mantan pemain American football dari klub New York Jets, Antonio Cromartie, termasuk yang memilih menjalani
vasektomi. Sang istri, Terricka, bilang ia dan suaminya berpikir vasektomi benar-benar membuatnya tidak akan hamil meskipun mereka sering melakukan hubungan intim.
"Saya benar-benar berpikir prosedurnya menjadi perlindungan terbaik yang bisa dilakukan saat ini," kata Terricka kepada US Weekly.
Nyatanya, dugaan mereka salah. Pada awal Januari 2016, pasangan itu diberitakan menanti kelahiran anak kembar. Berita tersebut tentu mengejutkan ya, Bun. Ya, ternyata vasektomi tidak 100 persen menghindarkan seseorang dari kehamilan.
dr Andri Wanananda MS kepada detikHealth menjelaskan vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi paling efektif dengan angka kegagalan kurang dari 0,1 - 0,15 persen pada tahun pertama pasca tindakan. Fakta lain menyebut tingkat kegagalan prosedur ini sekitar satu dari 2.000 orang.
Nah, berikut ini sejumlah fakta tentang vasektomi yang perlu Bunda dan Ayah ketahui, dikutip dari berbagai sumber:
1. Tidak Pengaruhi Gairah SeksualMenurut Phillip Petree, penulis The Man Puzzle, yang juga menjalani vasektomi, mengatakan sebagian besar pria menganggap vasektomi bisa mengurangi dorongan seksual. Banyak yang merasa aktivitas seksual nggak akan berjalan normal sesudahnya.
Namun yakinlah, ketakutan itu tidak berdasar, Bun. "Semua vasektomi memang menghalangi aliran sperma," jelas Philip Werthman, M.D., seorang ahli urologi dan Direktur Pusat Kedokteran Reproduksi Pria dan Vasektomi di Los Angeles.
Namun dia menegaskan vasektomi tidak mempengaruhi kadar testosteron, ereksi, atau orgasme. Kata dr Philip, satu-satunya struktur yang dipengaruhi vasektomi adalah vas deferens, tabung yang membawa sperma dari buah zakar ke uretra. Tabung-tabung itu dipotong dan disegel, sehingga sperma tidak bisa lagi lewat.
2. Prosedurnya Cukup SederhanaKevin Campbell, M.D., seorang ahli urologi dari The Urology Group di Cincinnati mengatakan vasektomi nggak memerlukan persiapan khusus. Ya, seorang pria hanya perlu membersihkan atau mencukur rambut kelamin di sekitar skrotum, dan hal ini bisa dilakukan di rumah sebelum menjalani prosedur.
Selanjutnya dr Kevin akan menyuntikkan anesteri lokal pada skrotum, biasanya menggunakan sedikit lidokain. Kemudian akan dibuat sayatan kecil di setiap sisi skrotum, sehingga saluran sperma (vas deferens) bisa dijangkau.
"Prosedur ini memakan waktu sekitar 20 menit, dan 19 menit," jelas Kevin.
Untuk pemulihan biasanya hanya membutuhkan beberapa hari, dan pria diminta untuk menghindari ejakulasi selama satu minggu sebagai upaya penyembuhan.
3. Perlu Alat KB Lain Selama Beberapa BulanSetelah vasektomi dilakukan, selama beberapa bulan pasangan diminta menggunakan alat kontrasepsi lainnya seperti pil KB, IUD, dan kondom. Hal ini disarankan dilakukan sekitar 2 bulan setelah vasektomi dilakukan, sebagai usaha mencegah kehamilan.
Lho, kan vasektomi sudah dilakukan? "Saya selalu memberi tahu orang-orang, 'Saya akan mengeluarkan pelurunya, tetapi yang ada di senjatanya masih ada,'" ujar dr Kevin.
Setelah prosedur dilakukan, sperma biasanya masih tersisa dalam saluran vas deferens hingga 20 atau 30 ejakulasi. "Biasanya diperlukan waktu antara enam hingga 12 minggu sampai benar-benar bersih," sambung dr Phillip.
4. Perlu Analisis Laboratorium Sampel Air ManiSetelah prosedur dilakukan, perlu analisis sampel air mani di laboratorium. Ini penting untuk memastikan air mani bersih dari sperma. Biasanya dua sampai tiga bulan setelah prosedur dilakukan, dokter meminta laki-laki yang menjalani vasektomi untuk melakukan tes air mani.
Beberapa dokter menyatakan pasiennya aman setelah satu sampel bersih alias tidak ada sperma. Ini merupakan pendekatan yang didukung American Urological Association. Tapi, ada juga dokter yang menginginkan dua sampel bersih, yang pengambilan sampelnya terpaut beberapa minggu.
5. Ingin Punya Anak Lagi, Bisa Nggak?Beberapa orang yang melakukan vasektomi umumnya diminta untuk memastikan tidak akan menambah momongan lagi. "Jika kurang yakin tidak menginginkan anak lagi, jangan melakukan vasektomi," saran dr Kevin.
Tapi memang sih meski sudah melakukan vasektomi, nggak menjamin 100 persen bisa mengontrol angka kelahiran. Biasanya karena ada kemungkinan saluran sperma yang diputus bisa terhubung kembali.
"Hal itu memang di luar kontrol, dan memang bisa terjadi secara alami karena tubuh akan memperbaikinya dengan otomatis," kata dr Jamin Brahmbhatt dari Orlando Health, dikutip dari Dailymail.
(Nurvita Indarini)