HaiBunda

MOM'S LIFE

Menangis Ketika Anak Kena Penyakit Serius Sah-sah Saja Kok, Bun

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Minggu, 29 Jul 2018 16:04 WIB
Ilustrasi ibu menangis saat anak sakit serius/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Ketika anak sakit keras, sebagai orang tua sudah pasti kitalah sumber semangat anak. Namun tetap saja, Bunda dan Ayah adalah manusia yang punya batas kesabaran. Sehingga rasa sedih bahkan ingin menangis ketika anak sakit serius bisa muncul. Dalam kondisi begitu dan ingin menangis, menangislah, Bun.

Menanggapi hal ini, psikolog anak dari Tiga Generasi Marcelina Melisa yang akrab disapa Lina bilang sah-sah aja jika bunda ingin menangis ketika anak kena sakit seriut. Karena, pada dasarnya anak juga harus tahu berbagai emosi dalam keadaan semua normal-normal saja. Tapi, ketika anak kena sakit serius atau dalam kondisi krisis dari sisi ibu kadang ingin menunjukkan dia kuat supaya bisa hibur anak.

"Sebenarnya nggak salah juga bagi ibu tampil kuat di depan anak tapi butuh saluran untuk mengeluarkan emosinya karena dia manusia yang sedang terpukul. Kalau ibu tampak kuat di depan anak, cari juga penyalurannya karena takut meledak di saat yang kurang tepat," kata Lina waktu ngobrol dengan HaiBunda.




Jadi, Lina berpesan perhatikan waktu atau timing kapan ibu bisa nangis atau marah dan dengan siapa meluapkan emosinya. Misalnya, pilih orang yang punya pengalaman serupa atau bisa dipercaya. Karena, bagaimanapun psikis ibu perlu dijaga. Tapi misalnya di suatu momen Bunda nggak kuat menahan tangis dan akhirnya menangis di depan anak, nggak perlu disesali, Bun.

"Itu sesuatu yang natural bahwa anak belajar untuk tahu memang momen ini momen emosional. Saat udah gede anak paham dulu ibunya juga melakukan itu. It's okay to be sad, nangis tapi setelah itu apa yang dilakukan supaya bisa buat pembelajaran," kata Lina.

Nah, untuk anak umur 2-3 tahun umumnya dia tahu bundanya menangis tapi belum ngeh apa alasan sang bunda menangis. Beda dengan anak usia 5 tahunan, dia bisa mengerti alasan bundanya menangis apalagi dia sendiri merasakan perbedaan dalam kesehariannya. Lina berpesan kalau bunda nggak mau nangis nggak apa-apa, itu keputusan si bunda.

"Yang penting kita manusia di satu titik bisa kelepasan. Kalau anak respons kaget melihat kita menangis, kita bilang ke mereka iya kita lagi menjalani saat susah tapi kita akan menjalani ini bersama. Yang penting penutupnya bahwa anak merasa oke bundanya sedih tapi kita tetap bisa menjalani ini bersama," pungkas Lina.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Romantis Ramon Y Tungka dan Istri yang Jarang Terlihat, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Hailey Bieber Cerita Persalinan 18 Jam & Rencana Hamil Anak Kedua

Kehamilan Amrikh Palupi

Bekal Anak Bisa Jadi Sarang Bakteri, Ini Cara Mudah Mencegahnya Menurut Pakar

Parenting Nadhifa Fitrina

Bukan Lapar, Ternyata Ini Alasan Ibu Menyusui Tiba-tiba Ingin Makan Manis hingga Asam

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

5 Kalimat yang Terlihat Baik tapi Justru Menyakiti Orang Lain Menurut Pakar

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ari Lasso Antar Sang Putri Lanjutkan Pendidikan di Australia, Tak Menyangka Bisa Sekolahkan Anak ke Luar Negeri

Bekal Anak Bisa Jadi Sarang Bakteri, Ini Cara Mudah Mencegahnya Menurut Pakar

Bukan Lapar, Ternyata Ini Alasan Ibu Menyusui Tiba-tiba Ingin Makan Manis hingga Asam

Hailey Bieber Cerita Persalinan 18 Jam & Rencana Hamil Anak Kedua

Momen Romantis Ramon Y Tungka dan Istri yang Jarang Terlihat, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK