London -
Kabar bahagia datang dari keluarga
Robbie Williams. Mereka baru aja menyambut kehadiran anggota baru keluarganya yakni bayi perempuan bernama Coco. Si kecil lahir lewat peran ibu pengganti, Bun.
Pada Jumat (7/9), istri Robbie Williams, Ayda Field berbagi foto lima tangan yang merupakan tangan dirinya, Robbie, si kecil Theodora 'Teddy' Rose (6) dan Charlton 'Charlie' Valentine (3,5) serta si bungsu Coco.
"Jadi kami menyimpan rahasia yang sangat spesial. Kami ingin berbagi bahwa kami baru saja menyambut anak perempuan kami. Selamat datang Colette (Coco) Josephine Williams. Perjalanan panjang dan sulit kami lewati untuk bisa sampai di tahap ini untuk itu mengapa kami berusaha menyimpan hal ini," kata Ayda.
Wanita yang menikah dengan Robbie Williams di tahun 2010 ini menambahkan prinsipnya keluarga bisa terbentuk dari mana saja. Si kecil Coco kata Ayda adalah anak biologisnya bersama Robbie hanya saja mereka butuh peran ibu pengganti. Ayda juga merasa bersyukur karena ada seorang ibu pengganti yang luar biasa dan mau membantunya.
"Perjalanan panjang sudah kami lewati untuk memiliki bayi cantik ini di kehidupan kami. Seperti pada Teddy dan Charlie kami memohon teman-teman menghargai privasi Coco dan membiarkan kami membesarkannya sehingga dia jadi bagian dari tim kami yang beranggotakan lima orang," tambah Ayda.
Mayoritas penggemar memberi ucapan selamat kepada
Robbie Williams dan Ayda meski ada juga yang terkejut dengan kabar ini. Bicara soal ibu pengganti, Bun, Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA) di Inggris, menyebut praktik ibu pengganti cocok dilakukan pasangan dengan kondisi medis yang membuat kehamilan dan persalinan tidak mungkin terjadi atau membahayakan nyawa.
Contohnya seperti keabsenan atau malnutrisi dari rahim, keguguran berulang, dan kegagalan implantasi prosedur in vitro fertilization (IVF). Nah, penting bagi pasangan yang ingin menggunakan jasa ibu pengganti untuk memilih wanita yang benar-benar sehat jasmani dan rohani. Soalnya, penularan penyakit seperti HIV dan hepatitis diketahui dapat terjadi dalam prosedur.
"Oleh karena itu semua orang yang terlibat dalam jasa ibu pengganti harus menjalani skrining lebih dulu," tulis HEFA seperti dilansir detikHealth.
Di Indonesia sendiri praktik
ibu pengganti dilarang dan ini termuat dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dan juga Peraturan Menteri Kesehatan nomor 73 tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknologi Reproduksi Buatan.
(rdn/rdn)