Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kumpulan Doa agar Anak Cepat dan Lancar Berbicara Beserta Adabnya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Selasa, 08 Jul 2025 23:30 WIB

Ilustrasi ibu dan anak berdoa
Ilustrasi Bunda dan anak berdoa/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda, melihat Si Kecil mulai berceloteh pasti jadi momen yang ditunggu-tunggu. Namun, bagaimana kalau perkembangan bicaranya terasa lambat?

Tak sedikit orang tua merasa khawatir, padahal setiap anak punya waktu tumbuh kembangnya sendiri. Meski begitu, tak ada salahnya mendampingi dengan doa dan usaha terbaik.

Dalam Islam, ada doa indah yang bisa dibaca agar anak lebih mudah berbicara lancar. Doa ini juga mengajarkan adab saat berbicara penting untuk kehidupan sosialnya kelak.

Doa agar anak cepat dan lancar berbicara

Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk Si Kecil, baik dalam hal akhlak, kecerdasan, maupun masa depan dunia dan akhirat. Nah, Bunda bisa mulai dengan membacakan doa-doa pilihan berikut ini seperti dilansir berbagai sumber:

1. Doa agar anak cepat dan lancar berbicara

Doa kelancaran bicara ini diambil dari QS Thaha ayat 25-28. Dalam buku Adab dan Doa Harian karya Latif Ustman, doa ini disebut bisa diamalkan untuk anak:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii

Artinya: "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."

2. Doa untuk anak yang beranjak dewasa

Selain itu, Bunda juga bisa membacakan doa anak yang beranjak dewasa. Harapannya, anak bisa menjadi pribadi yang membawa kebaikan bagi umat.

اَللَّهُمَّ امْلَأْ قُلُوْبَ أَوْلَادِنَا نُوْرًا وَحِكْمَةً وَأَهْلِهِمْ لِقَبُوْلِ نِعْمَةٍ وَاَصْلِحْهُمْ وَاَصْلِحْ بِهِمُ الْأُمَّةَ

Allahumma-la' quluuba aulaadinaa nuuron wa hikmatan wa ahlihim liqobuli ni'matin wa ashlih-hum wa ashlih bihimul ummah

Artinya: "Ya Allah, isilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang layak untuk menerima nikmat-Mu, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka."

3. Doa untuk anak kecil supaya patuh

Bunda tentu ingin Si Kecil tumbuh menjadi anak yang penurut dan lembut hatinya. Salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan adalah dengan memanjatkan doa berikut.

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Wallazina yaquluna rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a'yun waj'alna lil-muttaqina imama

Artinya: "Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."

Adab berbicara dalam Islam

Bunda dan Ayah juga perlu mengajarkan adab berbicara kepada anak. Dilansir berbagai sumber, ada beberapa adab yang perlu diajarkan kepada anak sejak dini dalam Islam:

1. Berbicara dengan jelas dan sopan

Saat berbicara, usahakan ucapan mudah dipahami dan tidak berbelit-belit. Gunakan nada suara yang ramah dan kata-kata tidak kasar agar lawan bicara merasa nyaman.

2. Menjaga pandangan mata, terutama dengan lawan jenis

Menjaga kontak mata secukupnya bisa jadi bentuk perhatian saat berbicara. Namun jika berbicara dengan lawan jenis, arahkan pandangan dengan sopan demi menjaga kesopanan.

3. Isi pembicaraan harus baik dan bermanfaat

Topik yang Bunda pilih sebaiknya membawa kebaikan, bukan gosip atau hal yang tak berguna. Lebih baik ajak bicara soal hal yang bisa memberi pelajaran dan nilai positif.

4. Memilih kata yang tidak menyinggung perasaan

Sebaiknya berpikir dahulu sebelum berbicara agar tidak melukai hati orang lain. Pilihlah kalimat yang halus dan menyenangkan agar tidak menimbulkan salah paham.

5. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh saat pembicaraan penting

Salah satu cara menghargai orang lain adalah dengan mendengarkan secara penuh. Apalagi, jika topik yang dibahas serius dan bermanfaat, yuk tunjukkan perhatian kita sepenuhnya.

6. Tidak menyela saat orang lain sedang bicara

Menyela pembicaraan bisa dianggap tidak sopan dan membuat orang lain merasa tidak dihargai. Biarkan lawan bicara menyelesaikan ucapannya terlebih dahulu sebelum memberi tanggapan.

7. Menunjukkan sikap santun saat berbicara

Kesantunan bisa tercermin dari ekspresi wajah, intonasi suara, dan bahasa tubuh. Tunjukkan sikap tenang dan rendah hati agar komunikasi berjalan dengan baik.

Pengamalan doa kelancaran berbicara

Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW, "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam," (HR Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).

Bahkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT juga memerintahkan untuk berbicara dengan lemah lembut. Sikap ini menunjukkan bahwa tutur kata baik bisa membuka hati, bahkan pada orang yang keras sekalipun.

"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut," (QS Thaha: 44).

Ayat ini ditujukan kepada Nabi Musa dan Harun saat berdakwah pada Fir'aun yang keras kepala. Perintah ini menunjukkan pentingnya kelembutan dalam berbicara, bahkan kepada orang yang paling zalim sekalipun.

Dalam buku Retorika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur'an karya Suisyanto, dijelaskan bahwa doa Nabi Musa memiliki makna yang mendalam. Doa ini mencerminkan harapan agar ucapan mudah dipahami pendengar.

Kisah di balik doa kelancaran berbicara

Doa agar lancar berbicara tercantum dalam Surah Thaha dan menjadi bagian penting dari kisah Nabi Musa AS. Saat itu, Allah SWT memerintahkannya berdakwah kepada Raja Fir'aun yang sangat keras kepala.

Mendapat tugas besar itu, Nabi Musa merasa gentar. Nabi Musa bahkan dikisahkan tidak sanggup berbicara selama beberapa hari karena gugup dan merasa tidak cukup fasih.

Salah satu kelemahan Nabi Musa adalah lisannya yang kaku. Hal ini membuat orang-orang kesulitan memahami apa yang ia sampaikan.

Lanaran merasa kurang percaya diri, Nabi Musa memohon agar tugas dakwah diberikan pada saudaranya, Nabi Harun. Sebab, Nabi Harun lebih fasih dan pandai dalam berbicara.

Namun, setelah berdoa dan memohon pertolongan, Allah memberikan kemudahan kepada Nabi Musa. Ia pun berhasil melaksanakan perintah Allah dengan ucapan yang penuh keyakinan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda