Jakarta -
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (
KDRT) nggak bisa ditoleransi. Setuju ya, Bun? Bicara soal KDRT, apa sih penyebabnya?
Deny Hen MM CLC, founder Pembelajar Hidup yang juga life coach dan marriage coach mengatakan, kalau membicarakan KDRT maka yang kita bicarakan adalah abusive behaviour atau perilaku kasar seseorang. Ada 2 kemungkinan yang menyebabkan terjadinya KDRT.
"Pertama karena personality-nya. Orang seperti ini punya pribadi yang agresif, nah yang kayak gini mengakibatkan perilaku dia bisa melakukan KDRT. Kedua, kultur, jika budayanya mengagungkan bahwa pria seakan-akan dewa dalam keluarganya atau raja, nah ini yang bahaya. Pria ini bisa menganggap istrinya boleh diapain aja yang akhirnya berujung pada perilaku abusive," papar Deny dalam Peluncuran dan Bincang Buku 'The Great Marriage' di Gramedia Central Park, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Deny menyarankan, jika memang sudah kelihatan masalah personality dari awal pernikaha dan itu terus berulang, maka perlu bantuan profesional seperti psikolog untuk mengatasi masalah personality pasangan. Tapi, jika masalahnya ada di kultur, maka harus ada perubahan mindset atau pola pikir.
"Tapi ada yang dilihat kembali nih. Misal, apa kalau pasangan nampar sekali langsung disebut
KDRT dan harus langsung dilaporkan polisi? Kan nggak. Harus lihat tindakannya juga, apakah berulang atau cuma ribut biasa karena kebetulan emosinya nggak tertahan aja," tutur Deny.
Deny menegaskan, nggak ada yang namanya kebahagiaan kalau kita disakiti terus menerus oleh pasangan dalam suatu pernikahan. Karena itu, bila dirasa gejala KDRT sudah terlalu parah dan berulang, lebih baik konsultasikan ke ahlinya atau libatkan pihak berwajib ya.
(aml/rdn)