Jakarta -
Buat sebagian orang tua, pemilihan
nama anak mereka ada lho yang dimulai karena suka dengan nama panggilannya dulu baru dicari nama panjangnya. Bunda dan suami juga begitu?
Seperti pasangan dari Chicago, Lauren dan Margarito Torres yang bekerja di bidang asuransi medis dan memiliki anak pertama mereka pada September lalu, Bun. Ketika Lauren dan Margarito tahu mereka akan punya anak perempuan, pasangan ini langsung teringat nama 'Isa' yang terinspirasi dari karakter Salma Hayek dalam film 'Fools Rush In'. Film drama romantis yang pasangan ini tonton ketika mereka kencan.
"Kami suka nama Isa. Tapi kami tetap memberinya nama yang lebih panjang dan formal yaitu Luisa Christine Torres," kata Lauren kepada Today.
Lauren mengatakan, nama Isa atau orang-orang yang memanggil anaknya baby Isa adalah nama yang sederhana, pendek dan cantik. Kalau Isa sudah besar dan ingin pakai nama panjangnya, juga tak masalah, tetap cantik.
Menurut Redmond Satran, editor dan pendiri Name Berry, mencari nama bayi mulai dari nama panggilannya saat ini sedang populer. Apalagi untuk orang tua millenials.
"Kami melihat banyak orang tua yang memutuskan nama bayi mereka setelah mereka punya nama panggilan terlebih dahulu, baru setelah itu dicarikan nama lengkapnya," ungkap Redmond.
Redmond ternyata juga menamai anaknya Joseph berawal dari nama pendek 'Joe' yang berarti hangat dan ramah. Alasannya, selain karena suka dengan nama tersebut, garis keturunan Redmond alias ayah dan kakeknya bernama Joe. Jadi ia ingin menghormati orang-orang kesayangannya.
Lain lagi cerita seorang jurnalis dari Brooklyn, Catey Hill dan suami, Jay Robert, yang punya nama panggilan Ike untuk putra mereka yang berusia 7 bulan. Si kecil punya nama lengkap Leon Isaac Robert. Nama Ike dipilih karena pasangan ini suka dengan nama panggil tersebut.
Memilih nama anak bermula dari nama panggilan pun diterapkan Esther Raphael dari Long Island. Dia dan uaminya Nitzan Raphael memiliki putra berusia 8 bulan. Esther dan Nitzan langsung memanggil si kecil dengan nama Remy.
"Intinya, saat ini orang-orang semakin sadar dengan kekuatan nama panggilan," tambah Redmond.
Bicara soal nama, Bun, bagaimana
nama anak apakah hanya terdiri dari satu atau banyak kata itu tergantung keputusan orang tua. Namun, seperti saran psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani dari Tiga Generasi usahakan memberi nama yang memang punya makna. Sehingga, nama yang diberi ke anak mengandung doa.
"Kemudian memberi namanya memang dari hati. Jadi ketika memanggil nama anak, ada cinta di situ. Kalau memilih nama cuma sekadar namanya bagus dan kita senang aja dengan nama itu, alasannya terlalu dangkal ya," kata wanita yang akrab disapa Nina ini.
Wah, unik-unik ya cerita para orang tua ini menamai bayinya. Kalau Bunda gimana? Adakah pengalaman atau cerita unik ketika menamai si kecil? Yuk sharing ceritanya di kolom komentar.
(aml/rdn)