HaiBunda

MOM'S LIFE

Curhat Bunda yang Anaknya Kena Croup, Infeksi Saluran Napas

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 29 Oct 2018 13:57 WIB
Eimar, bocah yang mengalami croup/ Foto: dok.pribadi
Jakarta - Eimar adalah anak pertama pasangan Tatok dan Jihan Juniantari. Kini, usia Eimar 8 bulan. Nah, beberapa waktu lalu Eimar dirawat di ICU karena dia mengalami croup yang menyerang saluran napas bayi. Saat Eimar dirawat di ICU, Jihan pun membuat Instastory yang di-repost oleh beberapa orang.

"Hari pertama Eimar di ICU untuk observasi," tulis Jihan. Nah, apakah faktor utama Eimar kena croup karena dia sering dicium di bibir?

"Eimar memang sering dicubit di pipi, dipegang-pegang pipinya, diuyel-uyel gitu kalau ketemu orang-orang terutama ibu-ibu dan cewek muda. Dicium pun di pipi ya. Eimar nggak pernah dicium di bibir. Nah, cium-cium bukan faktor utama. Tapi memang ini jadi faktor pendukung," tutur Jihan saat ngobrol dengan HaiBunda.


Wanita berumur 27 tahun ini menambahkan, Eimar belum pernah sama sekali dicium orang lain di bibir. Toh misalkan ada orang lain yang hendak mencium Eimar di bibir sudah pasti akan dia larang. Jihan dan suaminya juga nggak pernah mencium bibir si kecil. Nah, Eimar sendiri kata Jihan memang punya bakat alergi cukup tinggi karena adanya riwayat alergi di keluarga. Diakui Jihan, selama ini dia cukup sering mengajak Eimar ke tempat umum. Sehingga, kontak Eimar dengan banyak orang sering terjadi.

Ilustrasi anak kena croup/ Foto: Thinkstock
Nah, kebetulan Eimar anak yang ramah, nggak takut pada orang baru dan mudah senyum. Alhasil, cukup sering orang lain mendekat padanya karena gemas, ingin nyubit, atau mengajaknya main. Ketika orang yang kontak dengan Eimar dalam kondisi nggak fit ditambah kondisi Eimar sendiri kurang fit, kemungkinan dia terinfeksi virus-virus ini pun lebih besar.



Jihan menceritakan, suatu malam napas Eimar grok-grok dan demam. Tapi, Eimar nggak rewel, Bun. Besoknya kondisi Eimar membaik. Namun, di malam hari napas Eimar kembali bunyi grok-grok. Khawatir terjadi apa-apa Jihan dan Tatok membawa Eimar ke dokter. Saat itu, Eimar disebut nggak perlu diinhalasi dan diberi obat batuk.

"Tapi sudah dua hari dikasih obat itu, AC sudah kumatikan, kasih uap hangat, Eimar nggak membaik juga. Terutama di malam hari kondisinya paling parah. Nah, dini harinya Eimar ngerengek, susah banget napas. Nangis kayak minta tolong gitu kan aku nggak tega ya. Akhirnya aku bawa ke RS," tambah Jihan.

Ilustrasi anak alami croup/ Foto: Thinkstock
Di RS, Eimar pun dirawat di ICU. Bukan karena kondisi Eimar drop parah, Bun, namun agar Eimar mendapat penanganan intensif, detail, dan Jihan segera tahu apa yang dialami putranya. Selama dirawat di ICU pun kata Jihan kondisi Eimar nggak pernah sampai drop. Walau memang, di hari pertama dirawat di ICU Eimar lemas padahal selama ini bocah tersebut lincah dan sering manjat-manjat.

"Jadi di ICU untuk diobservasi, bukan karena Eimar sakit sampai parah gitu," ujar Jihan. Hasil pemeriksaan menunjukkan nggak ada masalah di jantung dan paru-paru Eimar. Tapi, terjadi pembengkakan di tenggorokan dan ada lendir. Itulah yang bikin Eimar susah napas bahkan napasnya berbunyi grok-grok. Kala itu, Eimar positif dinyatakan mengalami croup.

Jihan lantas ngobrol dengan dokter. Menurut sang dokter, banyak faktor yang memengaruhi infeksi croup. Termasuk bakat alergi yang dimiliki anak, pola asuh misalnya terlalu lama ada di ruang ber-AC, imunitas yang sedang rendah dan faktor eksternal seperti interaksi terlalu dekat dengan orang dewasa yang juga sedang sakit.

Dikutip dari Web MD, croup adalah kondisi yang mengganggu saluran napas atas bayi dan menyebabkan pembengkakan di area tersebut. Saluran udara di bawah pita suara menyempit hingga anak susah napas dan napasnya berbunyi grok-grok. Croup disebabkan infeksi dan ada dua tipe yaitu croup akibat virus dan corup spasmodik.

Croup akibat virus terjadi karena anak terinfeksi virus yang menyerang laring dan trakea. Virus yang paling sering jadi penyebab adalah parainfluenza. Sementara itu, croup spasmodik datang tiba-tiba tengah malam. Suara anak biasanya serak selain napasnya terengah. Disebutkan, croup spasmodik disebabkan alergi atau refluks (naiknya makanan dari perut ke kerongkongan).

(rdn/nwy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya

Mom's Life ZAHARA ARRAHMA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK