Jakarta -
Kalau melihat barang yang sedang
diskon di supermarket atau toko, rasanya ingin membeli semua ya, Bun. Ingin beli ini, ingin beli itu. Alhasil yang ada bukannya hemat karena diskon, Bunda malah jadi lebih boros nih.
Menurut psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina, sebenarnya belanja ketika diskon nggak apa-apa kok, Bun. Asalkan, diperhatikan lagi, apakah Bunda memang butuh barang tersebut atau tidak. Membedakan antara kebutuhan dan keinginan adalah kunci ketika berbelanja barang diskon.
"Tapi itu kan balik lagi, apakah kita membutuhkan barang-barang yang kita beli tersebut? Jangan sampai barang-barang yang kita beli tersebut nanti akhirnya kita buang doang," tambah Nina di sela-sela peluncuran Edutech 'Anak Cerdas' di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl Jend Sudirman, Jakarta, baru-baru ini.
Bunda juga perlu memastikan lagi nih. Apakah dengan adanya
diskon tersebut bisa lebih menghemat biaya belanja? Karena biasanya Bunda cenderung membeli barang diskon dengan jumlah yang lebih banyak. Bisa-bisa, biaya belanjanya malah jadi nggak hemat kan?
 Ilustrasi belanja barang diskon/ Foto: iStock |
"Karena kadang-kadang, kesannya diskon. Tapi kita belinya jadi lebih banyak. Ya nggak diskon, nggak lebih hemat. Baju diskon 30 persen. Tadinya kita cuma butuh satu, terus kita beli dua," ujar Nina.
Makanya, ketika melihat ada diskon di supermarket atau toko baju, lihat dulu, Bun, apakah kita memang butuh barang tersebut atau tidak. Misalnya, kalau daging dan sayur sedang
diskon besar-besaran, Bunda boleh kok membelinya. Tapi, seperlunya saja ya. Jangan membeli banyak karena khawatir nantinya malah terbuang sia-sia.
(rdn/rdn)