Jakarta -
Ketika sebuah hubungan pernikahan sudah tidak bisa dipertahankan, mungkin jalan satu-satunya adalah bercerai. Namun, sesungguhnya tidak ada yang pernah menginginkan perceraian terjadi. Karena perceraian tidak hanya berdampak pada anak, tetapi juga pada orang tua dari pasutri yang bercerai.
Kabar mengejutkan datang dari
Gading Marten dan
Gisella Anastasia. Pasangan selebriti yang selalu tampil mesra dan harmonis ini rupanya tengah dilanda perkara. Gisel menggugat cerai Gading.
"Iya benar, nomor perkara 908 atas nama Gisella Anastasia dan tergugatnya Gading Marten," ucap bagian informasi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan seperti dikutip dari
detikcom.
Kesedihan ini pun ditampakkan oleh ayah Gading, yang juga mertua Gisel,
Roy Marten. Seperti pada unggahan aktor senior tersebut di Instagram.
"Kesenangan kesedihan semua akan segera berlalu jangan berhenti menyerah dikesulitan kemenangan hanya untuk mereka yang berhak," tulis Roy Marten.
[Gambas:Instagram]
Unggahan tersebut dibanjiri komentar netizen yang menyayangkan hal ini terjadi. Netizen kaget dan ikut bersedih. Banyak di antara mereka mendoakan semoga berita perceraian ini tidak benar. Banyak pula yang mendoakan agar Roy Marten kuat menghadapi kenyataan ini.
Menurut ahli terapi perkawinan Linda Lewis Griffith, ketika orang tua pertama kali mengetahui bahwa anak mereka bercerai, mereka mengalami emosi seperti terjatuh. Jika orang-orang mengira bahwa hubungan pasangan tersebut sangat kuat, orang pun akan fokus dengan berita bahwa pernikahan tersebut telah memburuk. Maka orang tua pun khawatir tentang bagaimana kehidupan mereka sendiri, apakah akan berbeda setelah perceraian itu terjadi.
"Mereka mungkin juga merasa tidak berdaya. Mereka telah menjadi korban tak berdaya dalam skenario yang tidak mereka buat dan tentu saja tidak diinginkan," kata Linda dilansir The Tribune.
Lebih lanjut Linda mengatakan, ibu dan ayah bisa mengalami kesedihan mendalam. Mereka meratapi akhir dari rumah tangga anak yang mereka cintai dan sayangi. Mereka akan merindukan putra atau menantu perempuannya, dan akan kecewa saat tahu tidak akan ada lagi liburan bersama di masa depan.
Pada akhirnya, orang tua juga akan khawatir tentang cucu-cucunya. Mereka ingin melakukan semua yang mereka bisa untuk tetap terhubung. Namun, mereka juga tidak ingin terlalu ikut campur atau mengambil risiko yang dapat menciptakan lebih banyak masalah.
(yun)