Jakarta -
Diabetes melitus menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang mematikan. Sampai muncul istilah, diabetes adalah mother of disease. Artinya, penyakit diabetes dapat menyebabkan kemuculan penyakit lain, yang menyebabkan komplikasi.
Kepala Dinas Kesehatan Depok, dr Noerzaanti Lies Karmawati M.Kes menyebut diabetes melitus tidak bisa disembuhkan. Penderitanya akan menanggung penyakit tersebut seumur hidup.
Sebelum bertambah parah, para penderita bisa mengontrol kadar gula darah. Harapannya, dapat memperpanjang harapan hidup. Apalagi jika dilakukan pengobatan yang benar dan menjalani hidup sehat.
Pola hidup yang tidak disiplin dan malas minum obat, hanya akan menyebabkan penderita
diabetes melitus mengalami komplikasi. Seperti penjelasan di bawah ini.
1. MikroangiopatiMikroangiopati adalah kerusakan mikrovaskuler atau gangguan pembuluh darah kecil. Mikroangiopati meliputi retinopati diabetik, nefropati diabetik dan neuropati diabetik.
"Orang yang mengalami diabetes akan memiliki plak-plak di pembuluh darah. Kalau aliran darah kurang, maka ada gangguan pada retina yakni retinopati diabetik. Darah kan seharusnya mengalirkan oksigen, kalau terhambat maka kurang oksigennya. Akhirnya jaringan menjadi mati dan retina di mata lepas," tutur dr Noerzaanti.
Selanjutnya nefropati diabetik atau gagal ginjal. Komplikasi ini, paling sering ditemukan pada pasien dengan riwayat keluarga diabetes melitus. Kata dr Noerzaanti, jika sudah gagal ginjal maka akan panjang urusannya. Pasien nggak boleh terlalu capek dan cuci darah secara rutin harus dilakukan.
Mikroangiopati lainnya yakni neuropati diabetik, bisa mengakibatkan kerusakan saraf bagian bawah (perifer), akan ada rasa baal. dr Noerzanti juga menyarankan pasien diabetes melitus untuk melindungi kaki dengan alas. Hal itu mencegah kaki terluka, yang pastinya akan susah disembuhkan.
Sebelum Terlambat, Waspadai Komplikasi Diabetes Melitus/ Foto: shutterstock |
2. MakroangiopatiMakroangiopati adalah kerusakan makrovaskuler atau gangguan pada pembuluh darah besar. Biasanya, gejala klinis yang muncul adalah penyakit jantung koroner dan stroke.
"Kurang oksigen masuk ke otak, maka pasien akan mengalami stroke dan jika kurang oksigen masuk jantung maka pasien bisa mengalami penyakit jantung koroner.
Bagaimana untuk mencegah komplikasi diabetes? dr Noerzaanti menyebut jika mereka harus rutin minum obat. Saat sudah baikan pun, minum obat harus tetap dilanjutkan. Lanjutkan dengan mengontrol gula darah secara rutin.
"Jangan lupa untuk menerapkan empat pilar pengelolaan
diabetes yakni pola makan seimbang, olahraga, obat diabetes. Keluarga pasiennya juga sangat penting perannya untuk selalu mengingatkan dan menjaga pola makan. Selain itu penting untuk ikuti penyuluhan atau edukasi," tutup dr Noerzaanti.
(aci/rap)