Jakarta -
Joko Widodo menikahi Iriana di Solo, Jawa Tengah, pada 24 Desember 1986. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Kahiyang Ayu, Kaesang Pangarep, dan Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi bukan hanya seorang pemimpin negara, dia juga sosok kepala keluarga yang menyayangi istri dan ketiga anaknya. Tak jarang keharmonisan Jokowi dan keluarga diekspos media. Wajar saja karena saat ini, Beliau adalah orang nomor satu di Indonesia.
Kebersamaannya dengan sang istri juga tak lepas dari sorotan kamera. Karena di setiap aktivitasnya, lelaki yang gemar memakai kemeja putih polos ini selalu ditemani Iriana. Bahkan dalam beberapa unggahannya di Instagram, Jokowi tak segan mengungkapkan rasa cinta pada istri tercinta, yang telah mendampinginya selama 32 tahun terakhir.
"Perempuan tangguh dalam hidupku adalah Ibu Iriana," tulis Jokowi.
Unggahan tersebut mendapat reaksi dari banyak netizen. Banyak yang mendoakan pernikahan mereka selalu bahagia. Ada pula yang mengatakan bahwa Jokowi sosok suami romantis.
Tak hanya itu saja. Saat menghadiri Musabaqah Tilawatil Quran Nasional ke-27 di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jokowi mengunggah foto sang istri sedang membetulkan kancing bajunya.
"Tak ada kaca untuk bercermin, untunglah di sisi saya ada sang istri yang membantu mengaitkan kancing yang terlepas," ungkap Presiden ke-7 Indonesia ini.
Dalam unggahan tersebut, Jokowi dan Iriana sedang duduk. Mereka menggunakan pakaian adat Sumatera Utara berwarna merah.
Jokowi juga mengenakan topi adat dan kain ulos yang dilingkarkan di pinggangnya. Iriana tampak mengaitkan kancing baju Jokowi yang terlepas. Duh, romantis sekali ya.
Pasti Bunda sering mendenger pepatah, "Di balik setiap pria sukses, ada wanita hebat." Ungkapan ini juga berlaku untuk wanita yang sukses. Memang benar, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Carnegie Mellon University, orang dengan pasangan yang suportif lebih cenderung memberi mereka kesempatan untuk sukses.
Para peneliti mempelajari 163 pasangan menikah. Hasilnya, orang dengan pasangan yang saling mendukung lebih cenderung berani mengambil tantangan yang berpotensi menguntungkan. Mereka yang menerima tantangan ini mengalami kemajuan, baik dalam pertumbuhan pribadi, kebahagiaan, dan kesejahteraan psikologis.
"Kami menemukan bahwa pasangan yang mampu memberi dukungan untuk sebuah keputusan, seperti mengejar peluang kerja, sangat berarti bagi kesejahteraan jangka panjang mereka," kata Brooke Feeney, penulis utama studi dan profesor psikologi di Carnegie Mellon, dilansir cnbc.com.
Studi tersebut juga mengajarkan tentang bagaimana mendukung pasangan agar berani mengambil peluang, yaitu dengan mengekspresikan antusiasme tentang peluang, meyakinkan pasangan, dan diskusikan manfaat dari mengambil peluang atau tantangan baru itu. Karena itu, memilih pasangan yang tepat sebelum menikah juga menjadi kunci meraih sukses di masa depan.
(yun)