Jakarta -
Bukan rahasia umum lagi bahwa minat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Selain itu, banyak anak Indonesia yang mulai melupakan adat dan
budaya karena luputnya perhatian pada kebudayaan itu sendiri.
Menurut psikolog A. Ratih Andjayani Ibrahim, jika kita ingin menggalakkan minat anak untuk baca
buku, orang tua pun harus terbiasa membaca. Jika kita ingin anak mencintai budayanya, orang tua harus mengenalkan dan membiasakan budaya itu sendiri pada anak.
"Orang tua sejatinya adalah tokoh panutan anaknya. Anak suka mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya," kata Ratih dalam acara Diskusi dan Peluncuran Buku
Kreasi Busana Daerah Indonesia Warisan Nusantara di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (30/11/2019).
Berlatar belakang keprihatinan terhadap perkembangan teknologi informasi, yang dianggap mengedepankan budaya luar Indonesia, Tri Suswati atau lebih dikenal Tri Tito Karnavian mengajak anak-anak untuk mencintai kebudayaan Indonesia lewat buku.
 Foto: Yuni Ayu Amida |
Bersama Yayasan Kemala Bhayangkari, istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian meluncurkan buku yang berisi tentang busana adat dari 34 provinsi di Tanah Air tersebut. Ia pun berharap agar anak-anak Indonesia mulai mengenal budaya nusantara.
Jika dilihat sebatas fungsi, busana merupakan alat penutup tubuh saja. Akan tetapi, dalam perkembangan sejarah kebudayaan,
busana adat jadi penentu ciri suatu daerah, suku, bahkan status sosial seseorang.
"Dengan membaca buku ini diharapkan generasi muda dapat mengenal dan memahami kekayaan, kearifan lokal, serta pesona ragam budaya Indonesia, dan menumbuhkan rasa cinta budaya negeri sendiri," tutur Tri Tito Karnavian.
Lebih lanjut, Tri memaparkan bahwa selain membahas busana adat secara tertulis, buku ini juga menyertakan gambaran visual dalam bentuk foto. Menariknya lagi, anak-anak dilibatkan untuk menjadi model dalam membawakan busana daerah tersebut.
"Kalau kita hanya ngomong, orang nggak akan tertarik, kalau sudah ada gambar, ada visual, orang akan tertarik. Nah, lewat buku ini kita lebih kedepankan visual. Sehingga, orang pun akan tahu dan bisa melihat," ucap Tri.
(yun)