Jakarta -
Bunda pernah kesulitan bawa si kecil
potong rambut, ke salon atau barbershop? Kalau iya, Bunda nggak sendirian kok.
Banyak orang tua yang mengeluhkan hal yang sama nih. Melihat banyaknya anak yang ogah potong rambut, presenter berita dan penulis buku anak, Tasca Liudmila menulis buku cerita bertema potong rambut.
"Sebenarnya kalau ditanya kenapa ngeluarin buku tentang barbershop. Waktu suami ikut dirikan barbershop, juga ngeluarin pomade untuk anak-anak. Saya sudah kepikiran untuk mengeluarkan buku anak tentang barbershop, cuma jalan ceritanya tuh belum kepikiran. Akhirnya awal tahun 2018, bikin buku cerita anak yang secara simpel kasih tahu proses potong rambut," ujar Tascha di peluncuran buku anak 'Little Chief Goes to The Barbershop', Chief Barbershop, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).
Sebelum menulis buku keduanya ini, Tascha melakukan riset terlebih dulu. Dalam beberapa buku, ia menemukan bahwa ternyata
potong rambut merupakan hal yang menakutkan bagi anak laki-laki. Setelah itu, Tascha berpikir ingin membuat buku yang bisa mengajak anak-anak untuk berani potong rambut.
 Tascha Liudmila Ajak Anak Berani Potong Rambut Lewat Buku/ Foto: Asri Ediyati |
Lewat cerita yang mudah dimengerti, Tascha memberi tahu anak-anak jika tidak ada yang perlu ditakutkan saat potong rambut.
"Buku ini becerita tentang seekor landak kecil, Little Chief yang pada saat bangun pagi kepalanya terasa berat. Rambutnya sudah panjang, bikin pusing kepala. Kemudian diajak bapaknya potong rambut, tapi dia takut. Takut nanti botak, takut sakit. Buku ini menggambarkan proses dari masuk ke dalam barber sampai perasaan gembira setelah potong rambut," tutur Tascha.
Sementara itu, Oky Andries, marketing director Chief Company, menjelaskan bahwa Chief Barbershop melakukan survei pada orang tua. Dari 200 responden, ternyata dua dari lima anak laki-laki mengalami ketakutan memotong rambut ke barbershop.
"Survei dilakukan pada orang tua dengan anak dari usia 1 sampe 10 tahun. Sebanyak 40 persen takut pada bunyi clipper, cenderung takut pada gunting dan nggak tahan duduk terlalu lama. Lalu, sebanyak 70 persen orang tua yang kesulitan bawa anak ke barber dialihkan ke gadget," kata Oky.
Mengenai ketakuatan anak untuk
potong rambut, psikolog anak Elizabeth Santosa atau kerap dipanggil Lizzie menyebut hal itu perlu dikomunikasikan dengan baik pada anak.
"Perlu ada stimulasi untuk anak. Misalnya mencontohkan potong rambut aman dengan boneka, gunting. Setelah anak tahu, ternyata potong rambut adalah hal yang nggak perlu ditakutkan," kata Lizzie di kesempatan yang sama.
Lalu, boleh nggak sih ketakutan anak dialihkan ke gadget? Kata Lizzie, sama saja seperti makan sambil main gadget, Bun. Anak nggak menikmati makanannya. Kalau mengalihkan pada gadget, rasanya merusak semua 'seni'. Bahwa potong rambut sekadar potong rambut, bukan hal yang menyenangkan.
Lebih baik merayu anak pelan-pelan dan meyakinkan mereka, jika potong rambut itu menyenangkan ya, Bun.
(aci/rap)