Jakarta -
Ussy Sulistiowati geram terhadap netizen yang melakukan
bullying pada keluarganya. Tak tinggal diam, ibu empat anak ini akhirnya menempuh jalur hukum untuk menemukan pelakunya. Tak menunggu waktu lama, Ussy langsung dipertemukan dengan pemilik akun yang sempat menghiannya di Instagram.
Bersam tim kuasa hukumnya, Ussy menjumpai pelaku di Polda Metro Jaya, Kamis (13/12/2018). Bersama dengan pelaku, Ussy kemudian melakukan klarifikasi atas kasus penghinaan yang menimpanya. Diungkap Ussy jika pelaku yang berdiri di sampingnya, pernah menyebut dirinya tidak pantas menjadi ibu Shakeela Eleanor Ameera.
"Saya inget kata-katanya. Elea tuh nggak pantas jadi anaknya Ussy, karena Elea terlalu cantik. Jadi intinya Ussy itu jelek banget. Cocoknya jadi anak Andhika," ucap Ussy, dikutip dari
Insertlive.
"Terus apa saya jawabnya?" tanya Ussy dengan tatapan geram pada pelaku.
"Selamat ya nanti kamu dapat followers banyak. Saya nggak minta itu sih sebenarnya. Saya nggak ada tujuan minta folowers banyak. Saya nggak tahu bakal seperti itu, atau dikomen," ungkap pelaku yang mengenakan pakaian serba hitam.
"Kamu nggak minta follower banyak. Nah ini pelajaran ya teman-teman sebernanya. Orang itu nggak menggampangkan ngetik jari," tutur Ussy pada si pelaku yang diketahui berasal dari Pemalang, Jawa Tengah.
 Ussy dan Andhika Pratama bersama anak-anak/ Foto: (IG Ussy Pratama) |
Bunda, kasus yang menimpa Ussy Sulistiowaty bisa menjadi pelajaran penting untuk kita semua. Terutama dalam menggunakan media sosial secara bijak. Berselancar di dunia maya tanpa kontrol, akan membuat kita lupa untuk menghargai orang lain.
Bahkan, sebagian orang-orang rentan melakukan
bully atau
mom shaming seperti dialami Ussy. Melansir
Romper, media sosial kadang menyebabkan kecemasan pada sebagian orang. Sebab, komentar dari pengguna dunia maya, seolah-olah menuntut kita untuk selalu tampil sempurna. Akhirnya akan menimbulkan ketakutan, rasa gagal dan kehilangan.
Para ahli menemukan bahwa kecemasan dan depresi orang tua, sebagian dipicu interaksinya di
media sosial. Lewat media sosial, mereka akan mulai membandingkan diri sendri dengan keadaan orang lain. Bunda juga sering merasakan hal yang sama nggak nih?
"Orang tua yang secara terbuka menghakimi, dan memiliki pandangan yang sangat kuat, kadang-kadang berdebat tentang suatu topik. Pada orang yang kurang kuat argumentasinya, mulai mencari pembelaan," ungkap Dr. Judith Joseph, psikiater anak dan orang dewasa.
Hal itu tentunya akan berpengaruh pada pola asuh pada anak-anaknya. Sedangkan orang tua yang lebih tenang dalam menggunakan
media sosial, cenderung menerapkan hal yang sama dalam kehidupan di dunia nyata.
"Orang tua yang lebih tenang dan percaya diri, mereka yakin dengan
gaya pengasuhan mereka. Mereka juga lebih mengenal anak-anaknya," imbuh Joseph.
(rap/muf)