Jakarta -
Kebahagiaan saat akhirnya si kecil bisa berada dalam pelukan Bunda tentu menjadi pengalaman tak tergantikan. Rasa bahagia dan haru bercampur menjadi satu.
Ini pula yang awalnya dialami oleh seorang ibu muda bernama Andrea Cottrell. Namun siapa sangka, kebahagiaan itu justru hanya sebentar karena setelah itu dirinya didiagnosis dengan
osteoporosis dini, Bun.
Dilansir
Scary Mommy, Andrea menceritakan bahwa penyakit kronis bukan sesuatu yang kerap menjadi pikiran utamanya. Setelah itu, yang terjadi berikutnya ia justru memiliki dua anak lagi dan dalam waktu enam tahun Andrea mengalami 8 kali patah tulang.
Diduga kuat riwayat kesehatan serta pola hidup Andrea yang menjadi tak teratur setelah memiliki anak turut memperparah kondisi tubuhnya. Kesehatannya mulai menurun dan jika terbentur benda keras, tulangnya mudah patah.
"Setiap kali saya menabrak ujung kursi saat makan malam, atau kaki saya menyerempet tepi sofa ketika saya bergegas keluar pintu, saya berakhir dengan jari kaki yang patah," ujar ibu berusia 38 tahun ini.
Ia hampir tidak bisa menggendong anak-anaknya. Bahkan sekadar meletakkan makanan di microwave pun terasa sulit bagi Andrea.
Yang lebih menyulitkan, ia juga mengalami mastitis sehingga membutuhkan antibiotik. Ia lebih dianjurkan untuk berhenti menyusui demi kesehatannya, namun Andrea bertekad untuk terus menyusui buah hatinya.
Hal ini pun membuat Andrea semakin sulit bergerak. Kondisinya semakin parah sampai Andrea harus dirawat di rumah sakit dan menggunakan kursi roda.
Setelah pantang menyerah mencari informasi tentang kondisinya, Andrea menemukan bahwa ada kaitan antara osteoporosis dengan kehamilan dan menyusui.
 Ilustrasi osteoporosis/ Foto: thinkstock |
Hubunga Hamil dan OsteoporisisOsteoporosis adalah kondisi di mana terjadi penurunan kepadatan tulang yang membuat kerangka rapuh dan dikenal sebagai masalah umum wanita pascamenopause. Salah satu penyebabnya adalah kadar hormon estrogen yang penting bagi tulang.
Selain karena faktor tersebut, kepadatan tulang juga bisa turun sementara selama tahap terakhir dari kehamilan dan menyusui. Tepatnya saat tubuh Bunda menyediakan kalsium untuk tumbuh kembang bayi.
Dalam kebanyakan kasus, tubuh akan beradaptasi. Tapi untuk sejumlah kecil wanita, kepadatan tulang menjadi rendah sehingga osteoporosis bisa terjadi. Pengidapnya pun bisa mengalami patah tulang lebih sering.
Zona rentan
osteoporosis bisa termasuk di bagian belakang, pinggul dan pergelangan tangan, yang struktur tulangnya lebih berpori.
"Ini bentuk yang jarang dari osteoporosis dan karena merupakan kondisi yang jarang, kasus seperti ini sangat mungkin terlewatkan atau salah didiagnosis," jelas Dr John Stevenson, dokter konsultan metabolik di Royal Brompton Hospital, London seperti dikutip dari
detikcom.
(rdn/rdn)