Jakarta -
Bagi para wanita, penting banget nih melakukan Sadari alias periksa payudara sendiri. Ini berguna untuk deteksi dini kanker payudara, Bun. Apalagi bagi wanita yang udah haid dan menyusui, deteksi dini
kanker payudara penting dilakukan.
Terkait menyususi dan risiko kanker payudara, sebenarnya semua wanita wajib melakukan deteksi dini kanker payudara dalam rangka mencegah kanker payudara. Dikatakan dr Walta Gautama SpB(K)Onk, Wakil Ketua Yayasan Kanker Payudarara Indonesia, secara teoritis sebenarnya menyusui adalah cara mengurangi risiko terjadi kanker.
"Tapi, bisa terjadi kemungkinan adanya kanker payudara pada wanita menyusui. Jadi, saat dia hamil misalnya atau baru melahirkan sudah kena kanker payudaranya," kata dr Walta saat ngobrol dengan HaiBunda.
"Umumnya secar statistik jauh sih ya. Lebih dipengaruhi hormonal saat hamil dan menyusui. Sehingga kejadiannya dipengaruhi lebih banyak dipengaruhi hormonal positif," ujar dr Walta.
Ilustrasi kanker payudara/ Foto: iStock |
Lebih lanjut, dr Walta menekankan para wanita untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dan sadari. Terlebih kalau ada risiko
kanker payudara, sadari perlu banget dilakukan sebulann sekali nih, Bun. Sadari bisa mulai dilakukan untuk semua wanita yang usianya di bawah 35 tahun.
Caranya, lakukan pemeriksaan payudara pada hari ke 7-10 sejak haid hari pertama. Kalau untuk wanita berumur 35 tahun ke atas, deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan lewat mamografi minimal sekali setahun.
dr Shanty Gultom dari YKPI bilang walaupun sudah menikah, hamil, melahirkan, dan menyusui, deteksi dini kanker payudara tetap penting dilakukan. dr Walta bilang payudara nggak cuma sebatas bulatan itu saja. Ada batas atas, tengah, samping, dan bawah. Batas atas payudara yaitu dua jari di bawah tulang.
"Kalau batas tengah payudara adalah garis tengah payudara. Nah, batas samping payudara adalah sepanjang garis tengah ketiak. Sedangkan untuk batas bawah yaitu bagian bawah
payudara yang melingkar," tutur dr Walta.
(rdn)