Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Siti Nurhaliza Saat Harus Meninggalkan Putrinya di Malaysia

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 31 Jan 2019 12:56 WIB

Penyanyi asal Malaysia ini ungkap kebahagiaan menjadi seorang Ibu. Tapi, dia mengaku berat nih berjauhan dengan putri kecilnya.
Siti Nurhaliza/ Foto: Instagram/ctdk
Jakarta - Siapa yang tidak kenal Siti Nurhaliza, Bun? Penyanyi kondang asal negeri Jiran Malaysia ini sekarang sedang berbahagia menikmati momen sebagai ibu.

Setelah 11 Tahun menanti, Siti Nurhaliza akhirnya melahirkan anak pertama pada Maret 2018. Ia menganggap si kecil yang diberi nama Siti Aafiyah Khalid jadi satu impian yang diwujudkan Tuhan. Pelantun lagu Cindai ini tak henti mengucap syukur.


"Ini anugerah Allah alhamdulillah, saya diberi yang penting kesehatan, hati yang gembira, hati yang positif. Karena Allah sudah memakbulkan impian saya untuk menjadi Ibu. Kelahiran Siti Aafiah pada bulan March tahun lepas banyak memberi kegembiraan, kebahagiaan," ungkap Siti Nurhaliza, seperti dilansir detikcom.

Wanita 40 tahun ini juga sempat merasa khawatir berjauhan dengan putrinya yang masih berusia 10 bulan karena urusan pekerjaan. Walau demikian, Siti Nurhaliza telah menyiapkan bekal untuk putrinya agar bisa ditinggal sementara.

"Aafiah di Malaysia. Pertama kali saya tinggalkan die agak berat, karena Aafiah masih menyusu. Jadi memang persiapan untuk meninggalkan Afiah tuh saya perlu lakukan sebaiknya, macam susu untuk dia dibekalkan," tutur ibu satu anak ini.

Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan UI, Vera Itabiliana, menuturkan bahwa ukuran bahagia orang berbeda-beda. Namun, aturan sederhana untuk menjadi ibu bahagia bisa dimulai dari pikiran kita lebih dulu, Bun.


"Bahagia itu pikiran. Bahagia itu ketika saya memilih untuk bahagia. Bukan karena jalan nggak macet, bukan karena dipuji cantik, bukan karena anak dapat nilai bagus. Sulit rasanya kalau kita menggantungkan kebahagiaan pada orang lain," tutur Vera.

Lebih lanjut Vera menjelaskan, jika Bunda merasa bahagia jika melakukan sesuatu, atau harus pergi ke mana dulu, mungkin itu akan sulit dirasa. Itu sebabnya Vera menekankan, bahagia yang lebih mudah untuk seorang ibu adalah ketika kita bersyukur untuk apa yang kita punya.

Kemudian, jangan lupa walaupun sebagai seorang ibu dan istri kita pasti memikirkan suami, anak dan keluarga, kita juga harus pikirkan diri sendiri ya.

[Gambas:Video 20detik]

(yun)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda