Jakarta -
Ani Yudhoyono sangat beruntung memiliki keluarga yang mendukung dan mencintainya sepenuh hati ketika dia harus berjuang melawan kanker darah. Dukungan dan doa tak berhenti mengalir untuk Ani, termasuk dari sang menantu, Annisa Pohan.
Sebagai menantu pertama, Annisa memang cukup dekat dengan Ani Yudhoyono layaknya orang tua dengan anak sendiri. Annisa pastinya tak kalah sedih dengan sakit yang diidap mertuanya dan mendoakan kesembuhan Ani.
"Teman-temanku, mohon doa untuk kesembuhan Ibu kami tercinta, Kristiani Herrawati Binti Sarwo Edhie Wibowo. Semoga diangkat segala penyakitnya tanpa ada yang tersisa dan semua sakit yg diidapnya menjadi penggugur dosa. Amin," tulis Annisa dalam Instagram-nya.
Annisa Pohan memandang sosok mertuanya, Ani Yudhoyono, merupakan wanita panutan. Ani diibaratkan sebagai pelita dan ia siap menjadi 'bahan bakar' untuk terus menyemangati sang mertua.
"Memo (panggilan sayang keluarga untuk Ani) adalah perempuan kuat yang luar biasa, panutan saya dan tentu kesayangan dalam keluarga," tambah Annisa dilansir
detikcom.
Annisa berharap dengan kekuatan doa dan tenaga medis ahli di Singapura, Ani Yudhoyono bisa sembuh dari kanker yang diidapnya. Dia juga memohon doa sekali dari para netizen untuk Ani.
"Dengan kekuatan dan keikhlasan Memo dan keluarga, tenaga dan peralatan medis dan yang utama doa-doa dan ibadah kami kepada Allah SWT, InsyaAllah Memo akan sembuh dengan izin dari Allah SWT," tutur Annisa.
Di masyarakat, ibu mertua kerap diidentikkan sulit akur dengan menantu perempuannya. Ya ada juga ibu mertua dan menantu perempuan yang hubungannya amat lekat, contohnya Annisa Pohan dan
Ani Yudhoyono.
Menurut psikolog keluarga, Anna Surti Ariani, MPsi, atau akrab disapa Nina, hal ini bisa saja terjadi salah satunya karena perbedaan gender antara pria dan wanita. Pada prinsipnya, pria dan wanita memiliki perbedaan perilaku, harapan, dan kebutuhan.
"Kalau perempuan dia melihat sesuatu itu lebih detail, lebih memikirkan perasaan, sehingga kebutuhan afeksinya tinggi. Sementara pria cenderung kebutuhannya untuk berkompetisi sehingga bisa menunjukkan achievement," kata Nina dilansir
detikcom.
Itu bisa terjadi ketika ibu mertua belum terlalu rela 'menyerahkan' anaknya kepada menantunya. Dengan kata lain, si ibu mertua tidak cukup merasa benar-benar melepaskan si anak. Ketika hal itu terjadi, menurut Nina cukup sering justru bakal timbul masalah dalam rumah tangga si anak.
Nina mengatakan,
ibu mertua perlu berpikir bahwa anak sudah punya dunianya sendiri. Kemudian, si anak sudah bisa mengambil keputusannya sendiri dan memiliki tanggung jawab.
"Ibu sebagai orang tua sudah cukup kok tugasnya membesarkan si anak hingga mengantar dia ke pelaminan. Tapi bukan berarti setelah anaknya menikah ibu jadi cuek. Tetap perlu diperhatikan," tambah Nina.
[Gambas:Video 20detik]
(aml/rdn)