Jakarta -
Jika melihat sosok penyanyi
Virgoun, mungkin tak pernah ada yang menyangka kalau ia adalah sosok ayah penyayang dan rela melakukan apa saja demi anak. Salah satunya ketika Virgoun melakukan quality time bersama buah hati tercinta.
"Saya pernah ajak anak ke pasar malam malah sampai rusuh tuh pasar malam karena pada minta foto ke saya. Ya, itu salah satu pengorbanan saya, meski saya risi dengan keadaan kayak gitu, malah ada yang nanya, 'Kok mainnya sampai sini sih Mas?' Saya cuma bilang, biar anak enggak kehilangan masa kecilnya," tutur Virgoun, saat ngobrol dengan
HaiBunda.
Ayah dua anak ini bilang, walau kini punya uang dan bisa mengajak anak main ke mal, ia tetap ingin anak-anaknya merasakan apa yang ia mainkan sewaktu ia kecil. Seperti odong-odong, mancing ikan atau main mainan tradisional seperti congklak.
"Mainan-mainan seperti itu kan sudah jarang ya sekarang, malah susah dicarinya. Intinya, saya ingin anak-anak saya juga ngerasain apa yang saya mainin. Meski bukan generasinya ,setidaknya waktu dia kecil dia ngerasain mainan-mainan seperti. Biar pas besar enggak norak-norak banget, he-he," ungkap pelantun
Surat Cinta untuk Starla ini.
Tak hanya anak yang belajar dan diajari main mainan tradisional, Virgoun bilang dia juga harus belajar. Alasannya karena kita tak ada yang tahu perubahan yang bisa terjadi beberapa tahun ke depan.
"Saya juga harus belajar, enggak akan ada yang tahu gimana masa depan. Tiga tahun ke depan media kayak apa, teknologi jadi apa, dan tingkat kebandelan manusia kayak apa. Saya harus terus belajar biar saya enggak dibohongi dan bisa kontrol anak," tutur
Virgoun.
Virgoun menambahkan dia akan jadi ayah yang protektif. Kebandelan masa lalu dan salah jalan yang sempat dilalui membuatnya tak mau berhenti belajar, baik untuk mengurus anak maupun soal kehidupan.
Menjadi orang tua memang alamiah, tapi bukan berarti bisa berjalan begitu saja tanpa disiapkan dan tanpa bekal. Setelah menjadi orang tua pun kita harus terus belajar biar sukses mendidik dan mendampingi anak-anak kita, Bun. Menurut Najeela Shihab, pendiri Yayasan Keluarga Kita sekaligus pendidik, tantangan utama orang tua zaman sekarang tentunya perubahan dunia.
 Foto: Instagram |
"Kalau kita bicara 20 atau 30 tahun yang lalu saat kita dibesarkan dengan sekarang pastinya beda banget. Perubahan dunia itu sekarang cepat banget," papar Najeela.
Menurut wanita yang akrab disapa Ela ini, beberapa dari orang tua enggak siap dengan semua perubahan ini dan maunya kalau bisa dunia tak usah berubah supaya masih bisa melakukan cara-cara seperti kita dibesarkan terdahulu.
"Padahal kan enggak mungkin, tapi bukan berarti cara dulu itu jelek lho. Misal, ngancam anak seperti kita bilang bahwa kita sama sekali enggak boleh berhubungan dengan teknologi. Nah, yang seperti ini nggak mungkin," tutur ibu tiga anak ini.
Selain itu, kata Ela ancaman atau hukuman ke
anak sudah terbukti kurang efektif membuat mereka mandiri. Pun dengan menghilangkan pengaruh teknologi dari anak atau mensensor segala macam hal juga sepertinya sulit dilakukan.
"Yang bisa kita lakukan adalah membuat anak berdaya untuk kemudian bukan anak yang digunakan oleh teknologi. Tapi, mereka bisa menggunakan teknologi dengan lebih balk," tutur Ela.
[Gambas:Video 20detik]
(aml/rdn)