Jakarta -
Apakah Bunda pernah beribadah di
Masjid Kubah Emas Depok atau Masjid Dian Al Mahri? Masjid yang diresmikan pada 31 Desember 2006 tersebut dibangun dengan gaya arsitektur Timur Tengah. Indah ya,Bun.
Tapi tahukah Bunda kalau baru-baru ini ada kabar duka datang dari pendiri Masjid Kubah Emas, Dian Djuriah Rais binti H Muhammad Rais? Perempuan yang lebih dikenal dengan nama Dian Al Mahri ini meninggal di usia 70 tahun pada Jumat dinihari (29/3/2019).
Mengutip
detikcom, almarhumah Dian Al Mahri, sempat menyampaikan pesan-pesan kepada anaknya sebelum meninggal dunia. Apa pesan itu?
"Setiap hari beliau perkataan pun seperti pesan, tapi yang terakhir beliau katakan adalah, 'Kamu tolong membuat majelis taklim yang bagus, dua lantai, yang berlokasi di Tangerang dan anak cucu mantunya ibu harus semua berangkat ke Tanah Suci'," kata Anak ke-8 Almarhumah Dian Al Mahri, Ayu Novianti.
Dua amanah tersebut sempat dikatakan langsung kepada anak Almarhumah saat malam hari Jumat (29/3) sebelum meninggal. Ratu juga mengungkapkan ibunya merupakan sosok yang sangat baik dan guru serta ulama keluarga.
"Ibu itu sosok yang enggak bisa dilupakan. Beliau adalah guru ulama bagi kami semua sebagai ibu, kakak, sebagai penopang hidup kami, sebagai segala macam buat kami," ungkap Ratu.
 Anak ke-8 almarhumah Dian Al Mahri, Ratu Ayu Novianti/ Foto: Anak ke-8 almarhumah Dian Al Mahri, Ratu Ayu Novianti (M Alfon) |
Selain itu, Dian Al Mahri juga selalu berpesan kepada keluarga untuk selalu tabah, ikhlas dan selalu menjaga silaturahmi.
"Kami selalu dekat dan selalu berikan pesan pada kami harus sabar dan ikhlas, jadi dari situ kami belajar jadi anak-anak yang bisa saling menjaga tali silaturahmi," ucap Ratu.
Sementara sang cucu, Adli Sujatmiko, mengenang neneknya sebagai sosok yang pengasih. Menurut Adli, almarhumah Dian Al Mahri kerap memberikan nasihat kepada keluarga.
"Ya bukan hanya seorang nenek tapi juga seorang ibu di mana beliau selalu berikan wejangan wejangan sangat berarti yang jadi pegangan hidup saya sampai sekarang," kata Adli.
Kehilangan sosok ibunda memang sangat membuat sedih ya, Bun. Secara psikologis, kehilangan ibu bagi anak perempuan sangat berpengaruh besar dalam kehidupan, Bun.
Mengutip dari
Thought Co, ketika ibu meninggal dunia, anak perempuan yang sudah dewasa akan kehilangan perlindungan dari segi sentuhan kasih sayang. Saat ibu masih hidup, anak perempuan yang tinggal jauh akan selalu menjaga komunikasinya dengan ibu melalui berbagai cara. Saat ibu meninggal, anak perempuan akan merasa sendirian.
Anak perempuan yang memiliki hubungan dekat dengan ibunya, akan merasakan kehilangan lebih yang akut atau berat.
Menurut Susan Campbell, ahli psikologi, 92 persen anak perempuan mengatakan, hubungan yang mereka jalin dengan ibu bersifat positif dalam kehidupan.
"Sebagian dari anak perempuan mengatakan, jika peran
ibu memberi pengaruh besar dalam hidup mereka dibandingkan dengan ayah," kata Susan.
[Gambas:Video 20detik]
(som/som)