Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Kantor yang Bolehkan Karyawan Bawa Bayinya Saat Bekerja

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 01 Apr 2019 11:01 WIB

Di kantor ini, para karyawannya dibolehkan membawa bayinya lho. Tertarik, Bun?
Ilustrasi ibu bekerja dan bayinya/ Foto: iStock
Iowa, AS - Ibu bekerja pastinya dapat cuti melahirkan. Hingga kegalauan pun muncul saat waktu cuti telah habis. Rasanya berat banget meninggalkan si kecil di rumah ya, Bun. Andaikan saja ke kantor boleh membawa anak, he-he-he.

Terdengar mustahil ya, Bun. Tapi, ada lho sebuah perusahaan yang mempersilakan orang tua baru entah ayah atau bunda membawa bayinya ke kantor sampai berusia 6 bulan. Seperti pengalaman Samie Swinton yang mengajak 'rekan kerja barunya' yang tak lain si kecil Elizabeth yang berusia 3 bulan, setelah jatah cuti melahirkan Swinton habis.

Swinton termasuk salah satu karyawan di Girl Scouts of Greater Iowa, Amerika Serikat, yang merasakan manfaat program baru Infants in the Workplace. Kebijakan boleh membawa bayi ini baru diberlakukan Desember lalu setelah seorang karyawan yang hamil membicarakam topik ini ke CEO perusahaan, Beth Shelton.

"Awalnya saya berpikir bagaimana bisa bekerja dengan suara bayi dan tangisan, sebab saya sendiri ibu dari tiga anak. Tapi setelah saya pertimbangkan, banyak karyawati yang akan melahirkan dan saya pikir sudah saatnya perusahaan mendukung para orang tua terutama ibu," papar Sheldon kepada Today.



Shelton pun mulai melakukan penelitian dan menemukan Parenting in the Workplace Institute, sebuah sumber online yang membantu orang merancang program yang berhubungan dengan bayi di tempat kerja.

Manfaat membawa bayi

Shelton juga terinspirasi dari National Association of Insurance Commissioners (NAIC), yang sudah menjalankan program Infants in the Workplace sejak 1997. Di kantor pusat NAIC di Kansas City, Missouri, sangat normal melihat bayi. Ada sekitar 175 bayi yang ikut orang tuanya ke tempat kerja selama bertahun-tahun.

Karyawan di NAIC mengatakan keberadaan bayi di lingkungan kerja akan meningkatkan moral semua orang dan membuat suasana di tempat kerja lebih menyenangkan. Ketika kita dihadapkan dengan pekerjaan dan diri ini terlalu fokus, kehadiran bayi bisa jadi penyeimbang.

Foto: iStock
"Kita kadang seperti tersadar bahwa hidup ini butuh keseimbangan. Melihat bayi pun sesekali bisa jadi hiburan dan itu ampuh mengembalikan perspektif kita," kata CEP NAIC, Andy Beal.

Beal dan jajaran perusahaan lain merasa program membolehkan karyawan membawa bayinya ke kantor punya banyak manfaat untuk bisnis. Mulai dari peningkatan retensi karyawan hingga rekrutmen. Karyawan pun dinilai lebih bahagia dan ini baik untuk produktivitas juga loyalitas mereka

Namun tetap, Bun. Ada aturan dan pedoman yang mesti disepakati, termasuk ada ruang khusus yang tenang yang diperuntukkan menyusui, mengganti popok, dan menghibur anak. Lalu, berapa batas waktu bayi bisa dibiarkan menangis di ruangan sebelum harus diajak keluar ruangan. Orang tua baru juga harus memiliki beberapa rekan kerja yang bisa turun tangan membantu ketika ibu atau ayah membutuhkan istirahat.



Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum pernah mengatakan, para Bunda masih menjadi terkendala untuk memberikan ASI secara eksklusif. Saat jatah cuti Bunda telah berakhir, Bunda jadi lebih sibuk bekerja dan terkadang lupa untuk memerah ASI untuk si kecil.

"Karena itu, bagi ibu bekerja disarankan untuk memerah ASI di sela-sela waktu kerjanya agar ASI tetap lancar," kata Tan.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda