Jakarta -
Krisdayanti dan suaminya,
Raul Lemos sudah memiliki rencana pendidikan untuk anak pertama mereka, Ariannha Amora Lemos atau sering disapa Amora. Rencananya, pasangan ini akan menyekolahkan Amora di luar negeri.
Keinginan ini disampaikan Krisdayanti pada anak pertama dari pernikahannya dengan Anang Hermasyah, Aurel Hermansyah dalam channel
Youtube, The Hermansyah A6. Aurel dengan santai bertanya soal kehidupan dan pendidikan Amora pada sang ibu.
"Masih di
High Scope sekolahnya?" tanya Aurel, dikutip dari
detikcom.
"Iya, nanti SMP mungkin baru ke Singapura atau apa," jawab Krisdayanti.
Mendengar jawaban sang ibu, Aurel cukup terkejut. Alasannya karena Amora yang sekarang berusia tujuh tahun, masih terlalu kecil untuk sekolah ke luar negeri dan hidup sendiri.
Namun, menurut Krisdayanti, ayah Amora-lah yang menginginkan anaknya itu bersekolah di luar negeri, yaitu di Oxford. Agar lebih siap dan tidak kaget, rencananya Amora akan disekolahkan dulu di Singapura.
"Ya, maksudnya suruh ke Singapura dulu biar enggak kaget," ujar Krisdayanti.
Krisdayanti dan Amora/ Foto: Instagram @ krisdayantilemos |
Memberi
pendidikan yang terbaik bagi anak seperti yang dilakukan Krisdayanti dan Raul Lemos memang penting. Apalagi di masa depan, persaingan di dunia kerja semakin ketat.
Dilansir
detikcom, menurut studi U.S. Nation Science Foundation, di masa depan, 80 persen pekerjaan di seluruh dunia akan membutuhkan tenaga ahli yang memiliki pemikiran kritis dan keterampilan memecahkan masalah.
Untuk itu, orang tua harus memilih pendidikan yang tepat bagi anak agar merek memiliki karakter dan pemikiran yang cerdas serta berjiwa kompetitif. Anak juga harus diarahkan untuk membangun fondasi kuat dalam ilmu sains, matematika, dan soft skill sejak dini agar berprestasi di masa depan.
Meski begitu, Bunda juga harus memahami bakat dan minat anak ya. Menurut psikolog sekaligus inisiator Kampus Guru Cikal, Najelaa Shihab, harusnya semua itu berpusat di anak.
"Agar tahu bakat dan minat anak, orang tua baiknya lebih banyak mendengarkan dan memahami apa yang disuka dan dibutuhkan anak dalam pendidikannya. Saat kita memahaminya, komunikasi juga akan lebih mudah," ujar Najelaa.
Orang tua memang harus bisa mengarahkan anak. Kebanyakan anak cenderung menjadi keras bila sudah memiliki pendirian untuk memaksakan minat dan bakatnya.
"Ketika
anak keras atas pendiriannya, orang tua bisa belajar
memahami anak. Kenapa ya anak melakukan ini? Coba dengarkan yang ia rasakan dan perlakukan dengan lembut. Dari situ, anak akan mudah diajak kompromi dan melihat contoh yang baik dari orang tuanya," kata Najelaa.
(ank/rdn)