Jakarta -
Memasuki musim kemarau ditambah tingkat polusi yang makin parah membuat jumlah
debu di rumah makin banyak. Jika menyinggung soal debu, tentunya ada banyak partikel organik dan non organik yang bisa jadi pencetus alergi pada anak. Belum lagi mikroorganisme seperti tungau debu juga banyak tersebar.
Lisa Ackerley, ahli kesehatan rumah menjelaskan, tungau debu bisa menyebabkan rhinitis, batuk, mata kering. "Mereka dapat mengganggu tidur. Orang-orang dengan alergi lainnya bisa membuat gejala tersebut lebih buruk," kata Ackerley dikutip dari
CNN Indonesia.Nah, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, tentunya Bunda harus rajin membersihkan rumah. Eits, tapi jangan asal membersihkan. Jika salah, jatuhnya malah makin membuat keadaan rumah lebih kotor.
Berikut sepuluh kesalahan umum saat membersihkan perabotan rumah, dikutip dari
Good Housekeeping.
1. Mengabaikan titik di rumah yang sering disentuhKeran, gagang, dan kenop pintu adalah beberapa area yang paling banyak disentuh di rumah. Itulah sebabnya benda-benda itu juga yang paling banyak mengandung kuman dan bakteri. Jangan lupa untuk membersihkannya dengan lap desinfektan setiap hari untuk mencegah kuman.
ilustrasi rumah/ Foto: iStock |
2. Menyemprot pembersih pada furnitur bukan di lapKetika Bunda menyemprotkan pembersih pada furnitur secara langsung, itu tak akan menghilangkan debu, melainkan menyebarkan lebih banyak debu. Untuk menghindari hal ini, semprotkan pada kain lap dengan pembersih, kemudian gosok kain pada permukaan yang berdebu.
3. Menggunakan kain lap yang samaBunda mungkin pernah menggunakan kain lap yang sama secara berlebihan untuk membersihkan berbagai
perabotan rumah. Jika Bunda menggunakan kain lap yang sama secara berulang maka secara tak langsung Bunda menyebarkan kuman. Sekalipun lap tidak usang, lap harus dicuci setelah digunakan.
4. Tidak membersihkan debu jendelaSebelum mengelap jendela dengan semprotan pembersih, jika Bunda lupa membersihkan debu pada kusen, maka air pembersih tadi akan menetes ke kusen dan akan menumpuk bersama debu. Vakum atau gunakan kain mikrofiber akan mengatasi debu di kusen.
5. Menyimpan sikat toilet basahJaga sikat toilet tetap kering, jangan direndam usai membersihkan toilet. Sikat toilet yang basah akan menjadi sarang kuman.
6. Terlalu cepat mengepel usai lantai dituang pembersih"Berikan cairan pel beberapa menit untuk bekerja sebelum membersihkan lantai. Hal itu akan membantu melembutkan dan melarutkan buih atau noda sabun" kata Carolyn Forte, Direktur Lab Pembersih di Good Housekeeping Institute.
ilustrasi wanita mengepel lantai/ / Foto: Thinkstock |
7. Menggunakan sabun cuci piring untuk semuanyaSementara produk pelawan minyak ini sangat kuat, sabun ini akan meninggalkan goresan di permukaan yang bukan piring dan cangkir. Jadi, Bunda harus menghindari penggunaan sabun cuci piring di jendela dan kaca mobil.
8. Mencuci jendela saat cuaca cerahMeskipun hari yang hangat dan cerah merupakan waktu yang paling menyenangkan untuk menyelesaikan tugas ini. Panas akan menyebabkan pembersih kaca cepat mengering sebelum selesai dibersihkan. Hal ini dikhawatirkan akan meninggalkan goresan di belakangnya.
9. Tak membersihkan remote TV atau ACRemote TV adalah salah satu barang yang paling banyak disentuh oleh orang
rumah dan memiliki banyak kuman. Jadi jangan lupa membersihkannya dengan lap desinfektan setidaknya sekali seminggu.
10. Mencuci talenan dengan sabun cuci piringUntuk balok kayu, sabun dan air hangat tidak selalu bisa membersihkannya. Setelah menggunakannya untuk mengiris daging mentah atau ayam, rendam talenan dalam larutan pemutih untuk mencegah kontaminasi silang saat menyiapkan makanan berikutnya.
Simak juga cara mencegah lalat masuk rumah melalui video berikut:
(aci/som)