moms-life
Terjebak Kerusuhan, Jangan Panik dan Ikuti Panduan Berikut
Selasa, 24 Sep 2019 17:00 WIB
Jakarta -
Situasi politik yang memanas menyebabkan terjadinya kerusuhan di beberapa titik, Bun. Hal ini tentu bisa membuat kita khawatir, apalagi jika ada keluarga yang terjebak dalam aksi kerusuhan.
Dikatakan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, saat kerusuhan terjadi, ada beberapa antisipasi yang bisa dilakukan, khususnya untuk pengendara mobil dan motor yang terjebak. Di antaranya, antisipasi dengan mengikuti berita terkini, jika memang harus melanjutkan perjalanan, lalu cari rute yang aman.
Kemudian, pastikan tidak panik saat berada dalam kerusuhan, dan segera mundur dengan hati-hati. Bila tidak bisa mundur, saat ada kesempatan, masuklah ke area parkir gedung atau rumah warga. Namun, jika lokasi demo sudah sangat kacau, segera tinggalkan kendaraan dan pergi menjauh.
"Lebih baik beragumen dengan satu atau dua orang petugas keamanan, daripada dengan banyak orang yang tidak bisa dipastikan emosinya," ucap Jusri, dilansir CNN Indonesia.
Melengkapi pernyataan Jusri, mengutip Off Grid Survival, jika kita terjebak dalam kerusuhan seorang diri, maka disarankan lakukan 5 tips berikut:
1. Terlihat seperti bagian dari kerumunan
Jika kita tidak dapat keluar dengan cepat, hal pertama yang bisa dilakukan adalah terlihat seperti kita adalah bagian dari kerumunan, sesuatu yang dikenal sebagai 'orang abu-abu'.
Namun, jangan melakukan hal bodoh yang akan membuat kita ditangkap, cukup terlihat seperti bagian kerumunan saja. Jika seseorang mencoba melibatkan kita dalam percakapan, cerminkan apa yang mereka katakan dan biarkan mereka berpikir kita ada di pihak mereka. Ingat, kita melakukan ini hanya sampai menemukan jalan keluar yang aman.
2. Hindari polisi
Polisi akan menangkap siapapun yang terlihat rusuh. Meskipun ini terlihat berseberangan, namun mesti kita tahu bahwa polisi sama sekali tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah kita seorang ancaman atau orang yang baru saja terjebak dalam kekacauan, kecuali jika kita adalah anak-anak, wanita hamil, atau lansia yang memang terlihat jelas tidak ikut aksi.
Begitu polisi anti huru hara muncul, kita perlu menyadari bahwa di mata mereka kita mungkin ancaman. Jika semua kacau, kita bisa terluka oleh kedua belah pihak. Jadi, kita mesti memberi ruang di antara diri kita dan garis polisi, dan menyadari bahwa pergi ke arah polisi mungkin bukan rencana pelarian terbaik.
3. Selalu waspada
Orang-orang tidak berdosa kadang mengalami serangan selama protes, yang menyebabkan terjadi kerusuhan. Awasi lingkungan dan bersiaplah untuk serangan. Menyaksikan bahasa tubuh orang banyak dapat membantu memutuskan seperti apa langkah kita selanjutnya. Telusuri lingkungan dan temukan rute pelarian terbaik.
4. Jangan terjebak dalam kekacauan
Berapa kali kita terjebak dalam kemacetan hanya untuk mengetahui atau melihat sebuah kecelakaan? Untuk beberapa alasan, orang tertarik melihat bencana. Dan sudah jadi sifat manusia soal keinginan menyaksikan suatu kejadian secara langsung.
Tapi, jangan lakukan hal tersebut dalam situasi kerusuhan. Ingat, prioritas kita adalah keluar dari kerusuhan. Jika ingin tahu apa yang terjadi, kita bisa menyaksikannya nanti melalui siaran berita.
5. Ikuti arus
Pikirkan orang banyak sebagai sungai besar yang mengamuk. Cara terbaik untuk keluar dari sungai adalah berenang bersama arus dan perlahan-lahan menuju ke tepi. Hal yang sama berlaku ketika Bunda terjebak di tengah kerumunan.
Jangan mencoba menembus kerumunan, karena ini dapat menyebabkan perhatian yang tidak diinginkan. Jadi, ikuti saja arus, kemudian perlahan jalan ke tepi, lalu menyelinap ke tempat yang aman. Hindari berlari, karena akan menarik perhatian yang tidak diinginkan dari kerumunan polisi yang bisa melihat kita sebagai ancaman.
Semoga membantu ya, Bun!
(yun/muf)
Dikatakan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, saat kerusuhan terjadi, ada beberapa antisipasi yang bisa dilakukan, khususnya untuk pengendara mobil dan motor yang terjebak. Di antaranya, antisipasi dengan mengikuti berita terkini, jika memang harus melanjutkan perjalanan, lalu cari rute yang aman.
"Lebih baik beragumen dengan satu atau dua orang petugas keamanan, daripada dengan banyak orang yang tidak bisa dipastikan emosinya," ucap Jusri, dilansir CNN Indonesia.
Melengkapi pernyataan Jusri, mengutip Off Grid Survival, jika kita terjebak dalam kerusuhan seorang diri, maka disarankan lakukan 5 tips berikut:
1. Terlihat seperti bagian dari kerumunan
![]() |
Jika kita tidak dapat keluar dengan cepat, hal pertama yang bisa dilakukan adalah terlihat seperti kita adalah bagian dari kerumunan, sesuatu yang dikenal sebagai 'orang abu-abu'.
Namun, jangan melakukan hal bodoh yang akan membuat kita ditangkap, cukup terlihat seperti bagian kerumunan saja. Jika seseorang mencoba melibatkan kita dalam percakapan, cerminkan apa yang mereka katakan dan biarkan mereka berpikir kita ada di pihak mereka. Ingat, kita melakukan ini hanya sampai menemukan jalan keluar yang aman.
2. Hindari polisi
Polisi akan menangkap siapapun yang terlihat rusuh. Meskipun ini terlihat berseberangan, namun mesti kita tahu bahwa polisi sama sekali tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah kita seorang ancaman atau orang yang baru saja terjebak dalam kekacauan, kecuali jika kita adalah anak-anak, wanita hamil, atau lansia yang memang terlihat jelas tidak ikut aksi.
Begitu polisi anti huru hara muncul, kita perlu menyadari bahwa di mata mereka kita mungkin ancaman. Jika semua kacau, kita bisa terluka oleh kedua belah pihak. Jadi, kita mesti memberi ruang di antara diri kita dan garis polisi, dan menyadari bahwa pergi ke arah polisi mungkin bukan rencana pelarian terbaik.
3. Selalu waspada
Orang-orang tidak berdosa kadang mengalami serangan selama protes, yang menyebabkan terjadi kerusuhan. Awasi lingkungan dan bersiaplah untuk serangan. Menyaksikan bahasa tubuh orang banyak dapat membantu memutuskan seperti apa langkah kita selanjutnya. Telusuri lingkungan dan temukan rute pelarian terbaik.
4. Jangan terjebak dalam kekacauan
Berapa kali kita terjebak dalam kemacetan hanya untuk mengetahui atau melihat sebuah kecelakaan? Untuk beberapa alasan, orang tertarik melihat bencana. Dan sudah jadi sifat manusia soal keinginan menyaksikan suatu kejadian secara langsung.
Tapi, jangan lakukan hal tersebut dalam situasi kerusuhan. Ingat, prioritas kita adalah keluar dari kerusuhan. Jika ingin tahu apa yang terjadi, kita bisa menyaksikannya nanti melalui siaran berita.
5. Ikuti arus
Pikirkan orang banyak sebagai sungai besar yang mengamuk. Cara terbaik untuk keluar dari sungai adalah berenang bersama arus dan perlahan-lahan menuju ke tepi. Hal yang sama berlaku ketika Bunda terjebak di tengah kerumunan.
Jangan mencoba menembus kerumunan, karena ini dapat menyebabkan perhatian yang tidak diinginkan. Jadi, ikuti saja arus, kemudian perlahan jalan ke tepi, lalu menyelinap ke tempat yang aman. Hindari berlari, karena akan menarik perhatian yang tidak diinginkan dari kerumunan polisi yang bisa melihat kita sebagai ancaman.
Semoga membantu ya, Bun!
(yun/muf)