Jakarta -
Anak sulung dari Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson,Â
Putri Beatrice resmi bertunangan dengan kekasihnya. Putri kerajaan yang berusia 31 itu akan menikah dengan bos properti Italia, Edoardo Mapelli Mozzi. Putri yang berada di urutan kesembilan tahta Kerajaan Inggris itu akan menikah bulan depan. Demikian dikutip dari
BBC.Keduanya membuat pernyataan resmi. "Kami berdua sangat bersemangat untuk memulai petualangan hidup ini bersama. Kami memiliki begitu banyak minat dan nilai yang sama, dan kami tahu bahwa ini akan sangat bermanfaat bagi kami di tahun-tahun mendatang, penuh cinta dan kebahagiaan," tulis mereka.
Di Twitter, Beatrice merasa sangat gembira dengan pengumuman itu. Sedangkan calon suaminya, Mapelli Mozzi menulis kalimat romantis di Instagram. "
You will never be alone my love, my heart is your home," tulisnya.
Sementara itu, kedua orang tua Beatrice merasa beruntung anaknya itu akhirnya menemukan jodohnya, sebagai teman dan calon suami yang setia. Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson mendoakan Beatrice dan calonnya untuk memiliki keluarga yang bahagia.
 Sarah Ferguson dengan Putri Beatrice kecil/ Foto: Instagram |
"Saya tahu apa yang dirasakan seorang ibu sehingga saya memiliki air mata kebahagiaan. Saya sangat bangga dengan berita sensasional ini. Andrew dan saya orang paling beruntung yang pernah memiliki dua menantu yang hebat," kata ipar mendiang Putri Diana itu di Twitter.
Sebelumnya, adik perempuan
Beatrice, Putri Eugenie mendahuluinya. Ia menikahi Jack Brooksbank di Kastil Windsor pada Oktober 2018. Pernikahan Beatrice yang akan datang ini mungkin melegakan sang ibunda. Akhirnya, kedua anaknya memiliki jodoh.
Terkait tangisan seorang ibu ketika anaknya menikah, terutama anak perempuannya, psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Inez Kristanti, bilang memang ada beberapa cara untuk menjelaskan perbedaan emosionalitas perempuan dan laki-laki nih, Bun. Yang pertama dari perspektif evolutionary, perempuan bisa lebih sensitif terhadap emosi dibanding laki-laki karena mereka butuh lebih attach ke anak-anaknya.
Selain itu, dari perspektif sosial budaya, kata Inez, perempuan sejak kecil lebih terbiasa disosialisasikan untuk mengekspresikan emosi dibanding laki-laki. Sedangkan laki-laki sejak kecil lebih diajarkan untuk 'man up' dan tidak mengekspresikan emosi yang mereka rasakan
"Nah ini mungkin bisa menjelaskan bagaimana perbedaan mereka merespons peristiwa yang memancing emosi intens seperti pernikahan anak," tambah Inez waktu ngobrol sama HaiBunda.
Ada aspek empati yang kuat di sana, sehingga ibu lebih mudah memahami perasaan anak perempuan.
"Karena, bagi mereka lebih mudah untuk menempatkan dirinya di posisi anak perempuannya. Nah ini juga mungkin bisa menjelaskan haru yang ditunjukkan pada saatÂ
anak perempuan menikah, ibu juga lebih mudah merasakan kebahagiaan anak perempuannya," papar Inez.
Tonton lagi video tentang pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle:
[Gambas:Video 20detik]
(aci/som)