Jakarta -
Bunda penyuka hidangan bebek goreng pasti sudah kenal dengan warung makan yang satu ini, Bebek Goreng H. Slamet. Kabar duka datang dari pemilik warung makan bebek goreng H. Slamet, Slamet Raharjo. Mengutip
detikcom, pria yang dikenal dengan nama Haji Slamet ini meninggal dunia karena penyakit jantung pada Senin (30/9/2019) pada pukul 04.20 WIB.
"Mengalami sesak napas, keringat dingin, kata dokter terkena serangan jantung," kata putra keempat Slamet, Ardi Nur Prakosa.
Haji Slamet wafat pada usia 70 tahun. Dia meninggalkan istri yang bernama Bariyatin, tujuh orang anak, dan 14 cucu. Rencananya, jenazah Slamet akan dimakamkan di pemakaman keluarga Hastana Kendal, Kartasura.
Ardi menuturkan bahwa sang ayah masuk RS Kasih Ibu Solo pada Sabtu (28/9/2019) pukul 22.00 WIB. Saat itu, Slamet mengalami sesak napas dan harus dirawat di ICU.
Menurut keluarga, Slamet tak punya riwayat penyakit jantung. Selama ini, ia juga tak pernah menunjukkan gejala penyakit jantung.
"Sabtu pagi itu masih berenang, karena pernah sakit tulang belakang, disarankan dokter berenang. Selama ini sakit biasa, tidak pernah gejala jantung," ujarnya.
Slamet pertama kali memulai usahanya pada 1986 di sudut SMP Muhamadiyah 1 Kartasura. Berawal dari warung PKL, Slamet lalu membuka warung di Sedahromo Lor yang hingga kini masih eksis.
Bagi Ardi, Slamet adalah sosok ayah yang juga teman sekaligus gurunya. Selama hidup, Slamet selalu membimbing anak-anak untuk bekerja dan beribadah.
Keluarga Haji Slamet juga kerap menggelar pengobatan gratis, membuka program takhfidzul qur'an gratis dan pengajian-pengajian umum.
"Pesan bapak itu, usaha untuk ibadah. Tidak hanya mencari untung, tapi harus memikirkan masyarakat juga," kata dia.
Bicara soal serangan jantung, sampai saat ini penyakit tersebut masih menjadi hal yang ditakutkan banyak orang. Akan tetapi, masih banyak juga masyarakat yang belum terlalu kenal gejala dari penyakit jantung.
Seperti yang disampaikan oleh dokter jantung dr.Ayuthia Putri Sedyawan, BMedSc, SpJP, FIHA atau yang akrab disapa Ayu, gejala serangan jantung identik dengan rasa tertekan dan nyeri di dada dan nyeri tersebut biasanya berlangsung cukup lama, bahkan hingga 30 menit.
"Jadi kalau serangan jantung itu kita rasanya dadanya berat seperti ditindih gajah dan itu biasanya durasinya cukup lama lebih dari 5 menit, 10 menit, biasanya sampai setengah jam," terang Ayu dikutip dari
detikcom.
Ayu menyarankan untuk membawa segera pasien serangan jantung ke UGD (unit gawat darurat).
"Bukan hanya nyeri dada bisa saja keluhannya, sesak napas secara tiba-tiba dan itu mesti langsung di bawa ke UGD karena kita mesti lihat, ini benar enggak serangan jantung," pungkasnya.
Bunda juga bisa simak video tentang mitos yang menyebutkan bahwa telapak tangan berkeringat adalah tanda penyakit jantung di bawah ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(som/rdn)