Di Balik Lahirnya 'Srimulat' Ada Pengorbanan Cinta Istri
Yuni Ayu Amida |
HaiBunda
Senin, 30 Sep 2019 19:00 WIB
Di Balik Lahirnya 'Srimulat' Ada Pengorbanan Cinta Istri
Bunda tahu grup lawak legendaris Srimulat? Grup lawak yang melahirkan banyak nama besar, khususnya komedian seperti Tarzan, Asmuni, Mamiek, Tessy, Basuki, Gogon, hingga Nunung.
Rupanya, terselip kisah cinta abadi di balik terbentuknya grup ini. Mengutip CNN Indonesia, semua bermula dari pertemuan Teguh Slamet Rahardjo dan Raden Ayu Srimulat pada sebuah perayaan pembentukan Angkatan Laut Republik Indonesia di Purwodadi, Jawa Tengah, pada 1947 silam.
Berawal dari pekerjaan, mereka semakin dekat. Setelah tiga tahun pertemuan itu, mereka pun melangkah ke jenjang lebih serius. Tepat pada 8 Agustus 1950, Teguh yang saat itu berusia 21 tahun mantap meminang Srimulat yang berusia 39 tahun, yang juga sudah dua kali menjanda. Usia dan status, bukan perkara bagi mereka.
Pasangan ini juga memiliki panggilan sayang. "Mas Teguh" panggilan yang kerap diucapkan Srimulat pada suaminya. Sedangkan Teguh, kerap memanggil sang istri dengan "Yu Sri" kependekan dari "Mbak Ayu Sri" alias "Mbak Cantik Sri".
Di tahun yang sama dengan tahun pernikahan mereka itulah, Gema Malam Srimulat lahir. Grup ini bagaikan anak yang sangat disayangi oleh Teguh dan Srimulat.
Grup yang bergelut di bidang musik dan lawak ini kemudian tumbuh besar, berevolusi, dan menjadi legenda dunia hiburan Indonesia. Rombongan seni ini pun terus tumbuh, hingga dapat tempat khusus di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya pada 1961.
Gema Malam Srimulat rupanya menarik perhatian seorang gadis remaja. Ia pun rela meninggalkan sekolah demi bergabung dengan grup ini. Ialah Juwariah, yang mulanya bergabung hanya sebagai penari.
Namun, Srimulat dan Teguh melihat dia memiliki bakat lain hingga diajak menyanyi. Tak hanya itu, ketika dipinta melawak pun, Juwariah yang memiliki nama panggung Jujuk ini tampil mengesankan. Hal ini membuatnya jadi salah satu primadona Srimulat.
Rupanya, performa Jujuk sukses mencuri hati Srimulat. Jujuk bahkan dianggap pantas menggantikan dia sebagai istri Teguh. Selengkapnya, intip di halaman berikutnya ya, Bunda.
Haru, Pengorbanan Cinta Istri di Balik Lahirnya 'Srimulat' /Foto: istimewa
Pengorbanan cinta Srimulat
Tak ada yang menyangka, pada akhirnya RA. Srimulat meminta Jujuk untuk menggantikan dirinya jadi istri Teguh. Rupanya hal ini karena rasa bersalah Srimulat yang tidak bisa memberikan Teguh keturunan, dan juga karena dia sadar hidupnya sudah tidak lama lagi.
Singkat cerita, Yu Sri mengidap penyakit gula. Suatu hari, Yu Sri terjatuh ke selokan saat akan beli makanan untuk keperluan pentas Srimulat di Banyuwangi. Betisnya pun berdarah, namun hanya dia obati seadanya.
Penyakit gula tersebut diam-diam menggerogoti tubuhnya. Lukanya jadi infeksi dan sulit sembuh. Hingga menyebabkan Yu Sri demam parah sampai pingsan.
Dokter pun menyarankan Srimulat untuk diamputasi, namun saran tersebut ditolak. Keadaan diperparah, saat dokter malah memvonis hidup Yu Sri takkan lama lagi.
Di tengah kegalauan, Yu Sri tetap memikirkan Teguh. Ia tidak ingin suaminya melewati sisa hidup tanpa memiliki keturunan. Dengan keikhlasan dan kebesaran hati, dia pun meminta Teguh untuk mencari pengganti. Kala itu, satu-satunya orang yang dilihat pantas adalah Jujuk.
"Dari anak buahku, aku cuma minta mendampingi kamu biar rombongan ini jadi besar. Ya cuma Jujuk ini," tutur Yu Sri kala itu.
Tepat 1 Desember 1968, Raden Ayu Srimulat berpulang. Hal ini menyisakan luka dalam, khususnya bagi keluarga besar grup Srimulat. Lantas bagaimana akhirnya Teguh menikahi Jujuk? Simak ceritanya di halaman berikutnya.
Saat dijodohkan dengan Jujuk, Teguh sempat marah. Hal ini karena ia hanya mencintai Yu Sri, tanpa peduli soal keturunan. Begitu pula dengan Jujuk yang tak langsung mau. Ia juga merasa sungkan dengan bosnya sendiri. Apalagi, dia tahu bahwa Teguh hanya mencintai Srimulat, yang juga sangat dia hormati.
Namun, saat pemakaman Srimulat, Jujuk mengalami hal ganjil. Ia melihat sosok Yu Sri muncul di antara orang yang datang ke pemakaman, menatap kepadanya. Bahkan sosok itu berbicara kepada Jujuk.
"Sudah saya serahkan segala sesuatunya untuk melayani bapakmu (Teguh)", begitu pesannya.
Ia kemudian mengisahkan hal tersebut pada seorang anggota Srimulat, Harti. Harti pun menuturkan bahwa itu adalah perintah Yu Sri yang harusnya Jujuk pahami. Jujuk pun luluh dan akhirnya mau didekati Teguh.
Pada 1970, Teguh yang 21 tahun lebih tua kemudian melamar Jujuk. Meski sudah menjadi istri Teguh, Jujuk tak serta merta menempati posisi Srimulat. Ia tetaplah pemain dalam grup, yang kemudian jadi istri ketika di rumah. Begitu pula dengan Teguh, yang tetap menunjukkan sisi profesional.
Namun, pada pertengahan 1980-an, Teguh meminta Jujuk untuk pensiun dari panggung. Meski mengikuti keinginan suami, Jujuk tidak mau diam diri begitu saja. Ia pun belajar jadi juru rias, lalu menekuni karier di dunia rias tersebut.
Tak berapa lama, saat di puncak kariernya sekitar 1990-an, Teguh justru meminta istrinya berhenti. Akhirnya, mereka menghabiskan hari tua, bersama keempat anak mereka yakni Eko Saputro, Ari Wibowo, Mia Permata, dan si bungsu Shintia Perdana.
Meski demikian, pasangan ini tak pernah melupakan kehadiran Raden Ayu Srimulat, sebagai salah satu cikal terbentuknya grup lawak Srimulat, serta wanita yang mempersatukan Teguh dan Jujuk. Bahkan, foto Yu Sri terpampang pada dinding di atas ranjang Teguh dan Jujuk.