HaiBunda

MOM'S LIFE

Tanggapan Ulama Soal Lora Fadil Pamer 3 Istri di Pelantikan DPR

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 04 Oct 2019 09:35 WIB
Tanggapan Ulama Soal Lora Fadil Pamer 3 Istri di Pelantikan DPR/ Foto: dok pribadi
Jakarta - Nama Lora Fadil mendadak diperbincangkan banyak media dan netizen. Diketahui Lora yang menjalankan praktik poligami itu membawa ketiga istrinya di pelantikan DPR RI. Fadil juga berpose dengan ketiga istrinya di depan kamera.

Lora Fadil sendiri tak keberatan membawa ketiga istrinya ke acara resmi. Bahkan diakuinya, Lora selalu melibatkan ketiga istrinya saat bekerja. Dikutip dari detikcom, ia berencana memboyong semua istrinya ke rumah dinas DPR.

"Iya tinggal di rumah dinas dan apartemen, sekarang di apartemen satu kamar," ucap Lora Fadil.

Menanggapi hal ini, KH. Shofiallah Muhajir hanya bisa berkomentar bahwa sebetulnya boleh-boleh saja. Ini karena poligami itu disyariatkan oleh Allah SWT, dihalalkan dengan persyaratan-persyaratan tertentu.


"Tentunya itu juga berimbas kepada boleh tidaknya suami memamerkan istri, yang suami poligami di depan publik. Dalam pandangan Islam, karena poligami itu dibolehkan, maka mereka juga boleh menyatakan kepada orang lain bahwa, 'Ini lho istri saya yang pertama, kedua dan ketiga.' Tapi permasalahannya kita bicara yang kedua bahwa ketika kita timbang manfaat dan mudaratnya," kata pimpinan Pondok Pesantren Arroudhoh, Pandeglang, Banten kepada HaiBunda.
Lora Fadil dan keluarga/ Foto: dok pribadi

Nah, apabila lebih banyak mudaratnya lebih baik untuk dihindari. Muhajir melihat apa yang dilakukan bukan hanya oleh anggota DPR ini siapapun yang memamerkan istrinya di depan publik sebenarnya ada dua hal yang dipenuhi. Apakah dengan visualisasi istri lewat video atau gambar itu mengundang pandangan orang lain yang sebenarnya tidak halal melihat istri kita atau tidak.

"Ini yang harus kita hati-hati. Jadi bukan cuma istri, tapi anak perempuan, ibu, dan lain-lain. Perempuan itu terbatas dilihatkan karena beberapa hal yang terkait dengan fitnah. Maka ini harus jadi pertimbangan. Kedua, apabila penampilan keduanya ini mengundang kontroversi polemik kepada masyarakat ini lebih baik dihindari," tutur Muhajir.

Walaupun niatnya baik, barangkali Lora memang ingin menyampaikan, apabila dikelola dengan baik poligami bisa dilakukan dengan baik pula. Tidak ada masalah, jika tidak mengundang kisruh, ramai, perselisihan. Namun, di sisi lain, ada orang yang komentar miring dengan poligami lebih baik dihindari.

"Bahkan pada orang yang anti poligami yang sebetulnya itu diperbolehkan, maka itu suatu kaidah yang menyatakan, 'Menghindari keburukan kerusakan, kekisruhan lebih diutamakan daripada mengambil manfaatnya.' Jadi kita timbang manfaat dan mudaratnya ketika kita memamerkan istri di depan publik. Ada manfaatnya, ya silakan," kata Muhajir.

"Tapi kalau ditimbang ke etika kemasyarakatan kita yang terus terang saja kan budaya ketimuraninibanyakpakewuhnya rasanya ini menimbulkan kontroversi oleh karenanya lebih baik dihindari,"sambungMuhajir.

Tonton juga video tentang Alvin Faiz ikuti jejak ayah jika ingin poligami:

[Gambas:Video 20detik]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenali Ciri-ciri Payudara Sehat Selain dari Warna Areola

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?

Parenting Azhar Hanifah

Terpopuler: Potret Poppy Bunga & Suami Pengacara Fattah Riphat

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ketahui Ketentuan dan Syarat Ibu Hamil Naik Kereta Api 2025

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Hati-Hati, Bun! 5 Jajanan Pasar ini Ternyata Mengandung Kolesterol Tinggi

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?

Kenali Ciri-ciri Payudara Sehat Selain dari Warna Areola

Ketahui Ketentuan dan Syarat Ibu Hamil Naik Kereta Api 2025

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK