Jakarta -
Cita Citata gusar ketika music director Pekan Kebudayaan Nasional 2019,
Yusuf Oebelet memaki dirinya di panggung. Hal ini bermula ketika Cita tak hafal dengan lirik lagu yang ia bawakan. Jengkel karena merasa materi lagu sudah di panggung, amarah Yusuf meledak dan terpaksa kata gila keluar dari mulutnya.
Cita Citata meninggalkan panggung dan berbagi kekesalannya itu di media sosial. Akan tetapi, kemudian Yusuf meminta maaf kepada Cita. Dikutip dari
InsertLive, permohonan maaf Yusuf itu pun langsung diterima Cita dengan lapang dada.
"Cita menerima permintaan maaf dari pihak bapak YO, terima kasih dan menurut Cita sudah tidak perlu dipanjangkan lagi," kata Cita.
Selain itu, Cita mengaku melihat permintaan maaf Yusuf Oebelet dari media. Ia sudah menerima permintaan maaf tersebut dan ingin berdamai dengan Yusuf.
"Karena Cita memang sudah menerima permintaan maafnya lewat media, Cita udah lihat semua," ujar
Cita Citata.
Ya, jika seseorang sudah meminta maaf dengan tulus seharusnya kita berbesar hati pula untuk memaafkan. Terkait hal ini, menurut Rubin Khoddam, Ph.D., tindakan memaafkan adalah menyadari bahwa memegang amarah dan dendam tidak lagi membawa beban yang sama pada kita.
"Alih-alih melihat sesuatu sebagai baik atau buruk, kita mulai melihat hal-hal dengan penerimaan, sebagaimana adanya," ujar Khoddam dikutip dari
Psychology Today.Meskipun ada berbagai definisi memaafkan, penelitian telah menyarankan bahwa
memaafkan itu memiliki tiga komponen umum. Pertama, memperoleh pandangan yang lebih seimbang tentang pelaku dan kejadian tersebut. Kedua, mengurangi perasaan negatif terhadap pelaku. Ketiga melepaskan hak untuk menghukum pelaku lebih jauh atau menuntut ganti rugi.
Simak juga cerita Cita Citata yang geram usai dikatai gila melalui video berikut:
[Gambas:Video Insertlive]
(aci/som)