Jakarta -
Nama
Awkarin kembali ramai diperbincangkan. Kali ini, politikus Budiman Sudjatmiko membandingkan wanita 21 tahun itu dengan sosok
Tri Mumpuni.Dalam unggahannya di Twitter, Budiman membedakan kebaikan kedua wanita ini. Awkarin disebut contoh kebaikan yang berbasis sensasi, sedangkan Tri Mumpuni berdasarkan esensi.
"2 contoh kebaikan oleh 2 perempuan: 1. Awkarin dan 2. Tri Mumpuni. Yang pertama basisya sensasi, yang ke 2 esensi. Kebaikan harus sensasional tapi yang lebih penting juga esensial. Tak cukup salah 1. Budaya kita lebih suka yang pertama meski tubuh kita butuh yang ke 2," tulis Budiman.
Unggahan Budiman menimbulkan reaksi dari netizen, Bun. Tidak sedikit yang memberikan kritik padanya karena dinilai tidak tepat membandingkan dua wanita tersebut.
Bicara tentang sosok Awkarin dan Tri Mumpuni, mungkin beberapa orang hanya mengenal Awkarin. Lalu, siapakah sosok Tri Mumpuni?
Mengutip
detikcom, Tri Mumpuni adalah wanita kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964. Namanya dikenal karena berjasa membuat sekitar 61 desa terpencil yang awalnya gelap gulita menjadi terang melalui Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka).
Tri bersama suaminya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sumber listrik ini memanfaatkan potensi energi air di wilayah setempat untuk menggerakkan turbin.
Tri Mumpuni bersama suaminya/ Foto: Instagram @tri_mumpuni |
Tri berhasil mendapatkan Nobel atau Ashden Awards di tahun 2012. Ashden adalah lembaga swadaya masyarakat Inggris yang terlibat dalam energi ramah lingkungan yang juga dinaungi Pangeran Charles.
Nama Tri pernah disebut mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Presidential Summit on Entrepreneurship pada 27 April 2010 lalu. Secara khusus Obama menyebut ibu dua anak ini sebagai seorang wirausahawati sosial dari Indonesia yang sukses mengembangkan pembangkit-pembangkit listrik di daerah terpencil.
Keinginan Tri untuk menolong bukan tanpa sebab, Bun. Wanita 55 tahun itu mengaku mau membantu karena kecintaannya terhadap Indonesia.
"Saya itu mencintai Indonesia. Jadi untuk mencintai Indonesia harus melakukan sesuatu. Yang merasa paling tidak beruntung ada masyarakat yang berada di daerah terpencil yang tidak memiliki akses teknologi, informasi, kadang-kadang resources," kata Tri, dilansir
detikcom.Besar atau kecilnya tindakan yang dilakukan Awkarin ataupun Tri Mumpuni, keduanya bisa dijadikan contoh untuk berbuat kebaikan. Termasuk untuk anak-anak kita.
Tri Mumpuni/ Foto: Instagram @tri_mumpuni |
Penulis buku
13 Things Mentally Strong People Don't Do, Amy Morin, LCSW, mengatakan kalau mengajarkan kebaikan memang dibutuhkan. Terutama di kehidupan serba bersaing seperti sekarang.
"Penelitian menemukan kalau mengajarkan kebaikan punya pengaruh positif di hasil akademik, kesehatan, dan sosial anak," kata Morin, dikutip dari
Very Well Family.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang melakukan tindakan kebaikan lebih mudah diterima oleh teman sebayanya. Perbuatan baik meningkatkan kesejahteraan dan membantu mereka mengembangkan persepsi positif tentang dunia.
Simak juga salah satu aksi Awkarin di video berikut:
(ank/rdn)