Jakarta -
Seorang pemuda bernama Respi Mulia Tassolong (20) melakukan
selfie di atas Jembatan Youtefa di Jayapura, Papua. Namun, nasibnya tragis, ia jatuh ke laut. Hingga kini Respi belum ditemukan, demikian laporan
detikcom.
Hal ini bermula ketika Respi datang ke Jembatan Youtefa bersama teman-temannya untuk berfoto selfie pada Jumat (1/11/2019). Teman Respi, Nyong Yohanis Sosilo (20) mengungkap Respi sempat memanggil namanya dan meminta tolong sesaat setelah jatuh ke laut di bawah Jembatan Youtefa.
"Kejadian pukul 23.30 WIT Jumat malam. Begitu saya dengar bunyi air, Respi sempat teriak nama saya. Dia bilang, 'Anis, tolong.' Setelah itu, hilang suaranya. Tapi handphone yang ia pegang masih nyala. Kelihatan kok dari atas lampu layarnya sebelum mati," kata Yohanis.
Yohanis sendiri merupakan teman Respi di komunitas Film Maker. Sesaat sebelum Respi jatuh, Yohanis sempat melarang korban melompat keluar dari pagar jembatan.
"Dia bilang, 'Ah tidak apa-apa. Ada orang juga duduk di luar itu.' Nah, pas dia mau langkah, kan ada celah di bawah pagar, langsung jatuh ke bawah," kata Yohanis.
Yohanis bersama teman lainnya kemudian meminta tolong warga untuk membantu mencari Respi. Sayangnya, usahanya tak membuahkan hasil. Jembatan tempat Respi selfie merupakan Jembatan Holtekamp yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Senin (28/10/2019) lalu.
Jembatan Holtekamp yang dinamakan
Jembatan Youtefa di Jayapura, Papua ini merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia timur tersebut menelan biaya pembangunan Rp 1,6 triliun.
Jembatan Youtefa, Jayapura/ Foto: Dok. Kementerian PUPR |
Setelah diresmikan, jembatan tersebut dibuka untuk umum. Tempatnya yang indah membuat jembatan itu dikunjungi warga Kota Jayapura untuk menikmati keindahan alamnya. Banyak yang datang untuk berfoto-foto, termasuk Respi.
Hingga kini, tim Basarnas masih mencari Respi. Sang ibu, Meli bilang Respi cuma memiliki satu pesan. Ia hanya minta tolong bajunya disetrika.
"Dia izin ke saya, dia bilang mau ke Jembatan Merah (Jembatan Youtefa), 'Tolong setrika bajuku yang besok.' Saya sempat tanya kenapa mau keluar malam-malam, dia bilang sebentar saja, ada temannya tunggu," kata Meli.
Sebuah studi pada tahun 2018 yang diterbitkan dalam
Journal of Family Medicine and Primary Care menemukan bahwa dari 259 kematian
selfie yang tercatat dari 2011 hingga 2017, lebih dari seperempatnya terjadi saat orang tersebut tidak sedang dalam kondisi yang berisiko.
Untuk itu, penting bagi Bunda dan keluarga untuk mengikuti peraturan yang ada di tempat wisata. Misalnya, ada tanda dilarang melintas atau batas pengunjung, harus ditaati. Semoga tidak ada kejadian seperti ini lagi ya, Bunda.
Simak juga tempat selfie yang bagus dan enggak berbahaya di Jawa Timur:
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rdn)