HaiBunda

MOM'S LIFE

Wanita Juga Bisa Jadi Ekshibisionis, Apa Bedanya dengan Pria?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Selasa, 26 Nov 2019 08:41 WIB
Wanita Juga Bisa Jadi Ekshibisionis, Apa Bedanya dengan Pria?/ Foto: iStock
Jakarta - Bunda masih ingat dengan teror pelemparan sperma di Tasikmalaya? Si pelaku disebutkan seorang ekshibisionis. Identik dialami laki-laki, nyatanya ekshibisionisme bisa dialami wanita.

Ekshibisionisme adalah gangguan seksual di mana seseorang mendapat kepuasan ketika mereka memamerkan alat kelamin ke orang yang tak dikenal, biasanya lawan jenis. Ekshibisionisme tak hanya dialami laki-laki, tapi juga perempuan.

Ahli forensik Brent E Turvey mengatakan fantasi seks wanita memang berhubungan dengan naiknya kemungkinan seorang wanita menjadi ekshibisionis. Pada wanita, eksibhisionisme parafilia dilakukan dengan menunjukkan vaginanya di depan umum. Misalkan, dengan sengaja tak pakai celana dalam.


"Kemudian, dia bisa sengaja memakai rok yang amat pendek bahkan tipis untuk memperlihatkan alat kelaminnya," ujar Turvey mengutip Science Direct.

Bentuk lainnya adalah wanita bisa nyaman ketika melakukan hubungan intim di depan umum atau tempat terbuka. Turvey mengatakan, pria biasanya tak melapor pada petugas ketika ada seorang ekshibisionis wanita.

"Motivasi wanita menjadi ekshibisionis antara lain mencari kepuasan seksual, mencari perhatian seksual, menunjukkan kepatuhan pada mereka yang memiliki kepribadian masokis (menikmati seks saat disakiti), serta untuk mengejutkan orang lain," papar Turvey.

Sementara itu, Martha, dokter ahli jiwa dari RS Awal Bros Bekasi Timur mengatakan pada beberapa pengidap, ekshibisonisme merupakan satu-satunya penyaluran seksual, tapi pada penderita lainnya, kebiasaan ini dilanjutkan secara simultan dengan kehidupan seks yang aktif. Kecenderungan ini mungkin tampak hanya saat stres. Biasanya kegiatan ini lazim diikuti dengan masturbasi.

Wanita Juga Bisa Jadi Ekshibisionis, Apa Bedanya dengan Pria?/ Foto: iStock
"Meski sampai saat ini pelaku ekshibisionisme sebagian besar didominasi laki-laki, namun bukan tak mungkin, gangguan jiwa ini dialami juga oleh perempuan, meski angkanya sangatlah kecil. Ekshibisionisme hampir 100 persen kasus terjadi pada laki-laki. Lebih dari 80 persen terjadi sebelum usia 18 tahun," ucap Martha.

Kondisi ini bisa disembuhkan. Kata Martha, perjalanan penyakit dan prognosis baik jika pasien memiliki koitus (aktivitas seksual normal dengan lawan jenis) di samping parafilia (penyimpangan seksual).

"Kemudian, punya motivasi untuk berubah, dan jika pasien datang berobat sendiri bukan karena dikirim oleh badan hukum," tutur Martha.

Simak juga ragam jenis sakit kepala di video ini, Bunda.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perempuan China Idap Penyakit Ginjal Akibat Keseringan Ganti Warna Rambut, Ini Gejala yang Dialami

Mom's Life Amira Salsabila

7 Doa agar Bayi Tidak Kagetan dan Bisa Nyenyak saat Tidur

Parenting Kinan

7 Potret Rumah Rossa yang Modern dan Asri, Mushola hingga Kolam Renang Curi Perhatian

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kinal Eks JKT48 Umumkan Kehamilan Kedua, Intip Potretnya Pamer Foto USG Bareng Suami & Sang Putri

Kehamilan Annisa Karnesyia

Mengenal Metode Time Out yang Dilakukan Jennifer Coppen untuk Disiplinkan Kamari

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ikut Event Lari di Disneyland Hong Kong, Clairine Clay Tampil Cantik Jadi Snow White

7 Doa agar Bayi Tidak Kagetan dan Bisa Nyenyak saat Tidur

Perempuan China Idap Penyakit Ginjal Akibat Keseringan Ganti Warna Rambut, Ini Gejala yang Dialami

Mengenal Metode Time Out yang Dilakukan Jennifer Coppen untuk Disiplinkan Kamari

Fenomena Gen Z Cari Tips Karier di Medsos, Tak Lagi Minat Saran Formal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK